Krjogja.com - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Irianti Erningpraja, sosok penyanyi legendaris yang dikenal luas di era 80-an, telah menghembuskan napas terakhirnya. Ia pergi dalam usia 59 tahun, setelah berjuang penuh keberanian melawan penyakit kanker selama delapan bulan terakhir.
Irianti meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Selasa (27/5) pukul 14.14 WIB. Di saat-saat terakhirnya, ia ditemani oleh orang-orang terdekat yang mencintainya sepenuh hati: suaminya, Peco Seno, kedua anaknya Irsa dan Gani, serta para sahabat yang telah menemaninya dalam suka dan duka—Mima, Harry Kiss, dan Daisy Sahertian.
Baca Juga: Komplotan Preman Penagih Hutang Koperasi Ilegal Ditangkap Polisi
Kabar berpulangnya disampaikan dengan penuh haru oleh sahabat sekaligus rekan seprofesi, Stanley Tulung, melalui akun Instagram-nya. “Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang dengan tenang… Sahabat kami tercinta – Neng Irianti Erningpraja…,” tulisnya.
Perjuangan Irianti bukanlah perjalanan yang mudah. Menurut sang suami, sejak pertengahan 2024, gejala kanker mulai dirasakan dan sejak saat itu pula hidupnya bergulir di antara ruang perawatan dan harapan.
Rumah sakit menjadi rumah kedua, namun semangatnya tak pernah pudar. Dalam setiap langkah pengobatan, Irianti tetap tersenyum dan berserah, menyembunyikan rasa sakit agar tak membebani orang-orang yang ia sayangi.
“Dia soulmate saya…” ucap Peco Seno, terbata, dalam sebuah video penuh kesedihan. Kalimat sederhana itu mencerminkan betapa dalam kehilangan yang ia rasakan. Bagi Peco, Irianti bukan hanya istri, melainkan belahan jiwa yang telah berjalan bersamanya melewati tahun demi tahun kehidupan.
Kini, suara merdu Irianti telah terhenti, tapi kenangan tentangnya akan terus hidup di hati keluarga, sahabat, dan para penggemar yang tumbuh bersama lagu-lagunya. Senyum hangat dan semangat hidupnya akan selalu menjadi inspirasi.
Jenazah almarhumah disemayamkan di rumah duka di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Selamat jalan, Irianti. Terima kasih telah mengiringi hidup banyak orang dengan suara dan ketulusanmu. Engkau telah pulang… dalam damai. (*)