Tiga Penulis Indonesia Diskusi Dinamika Adaptasi Novel ke Layar Lebar

Photo Author
- Senin, 1 Desember 2025 | 17:45 WIB
Diskusi Tiga Penulis dalam  'Write, Camera, Action! Plot Twists in Adaptation'  (risbika putri)
Diskusi Tiga Penulis dalam 'Write, Camera, Action! Plot Twists in Adaptation' (risbika putri)

 

Krjogja.com - BANTUL - MTN Market di JAFF Market 2025 menghadirkan sesi eksklusif bertajuk “Write, Camera, Action! Plot Twists in Adaptation”, sebuah percakapan mendalam tentang bagaimana karya sastra dan budaya menjelma menjadi karya audiovisual yang kuat dan relevan.

Kegiatan diskusi tersebut menghadirkan Dee Lestari, Reda Gaudiamo, dan Felix K. Nesi, dengan Aan Mansyur sebagai moderator.

Baca Juga: Tiga Film Pendek Kompetisi MAXStream Bawa Tema Keindonesiaan

Dee Lestari mengatakan diskusi tersebut tentang bagaimana pentingnya seorang penulis itu mau merelakan karyanya untuk dialih usahakan dan diintegrasikan oleh orang-orang yang berbeda, kreator-kreator yang berbeda.

"Karena kadang-kadang penulis seperti bagaimana halnya seniman pada umumnya tentu ingin memproteksi karyanya. Tapi kita harus memahami bahwa alih tangan itu seperti dua medium atau beberapa medium yang berbeda-beda dengan perlakuan dan pendekatan yang berbeda-beda,"kata Dee Lestari di Jogja Expo Center (30/11/25).

Ia menambahkan kedewasaan sebagai seniman sangat dibutuhkan dalam proses adaptasi.

Baca Juga: Peristiwa Banjir Bandang di Sumatera, Pakar UGM Soroti Kerusakan Ekosistem

"Untuk saat ini ya paling banyak audiovisual ya dalam bentuk film, serial, dan sebagainya. Tapi rata-rata itu yang saat ini format yang paling digemari dan populer,"katanya lagi.

Di sisi lain, Felix K. Nesi mengatakan kolaborasi penulis dengan pihak lain sangat dibutuhkan dalam membuat karya. Melihat banyaknya penulis yang terbiasa bekerja sendirian.

"Orang yang terbiasa pekerja sendirian itu kadang-kadang agak susah begitu mau kolaborasi. Hal seperti itu yang mungkin perlu menjadi masukan baru untuk belajar saat mulai pekerja berkolaborasi. Mungkin bila bekerja sama dengan seorang produser misalnya, maka akan lebih bisa dinamis dan memiliki timeline," kata Felix.

Adapun Reda Gaudiamo menjelaskan keterlibatan penulis dalam pembuatan film sangat dinamis dan butuh proses kolaborasi juga. Ia mencontohkan film Na Willa, yang diadaptasi buku miliknya.

"Kalau di Na Willa, saya ketika penulisan naskahnya saya ikut cukup banyak. Jadi, karena saya ingin mempertahankan point of view si cerita itu. Di mana si anak ini yang bicara. Jadi, hampir sebagian, mungkin bisa dibilang 90% dari dialog dan ucapan Na Willa di buku itu berpindah ke dalam filmnya," tutur Reda.

Sesi diskusi tersebut membuka proses adaptasi dari balik layar, dari bagaimana sebuah cerita berkembang dan mengalami penyesuaian, hingga proses tafsir ulang demi kebutuhan sinematografi.

Para pembicara juga mengulas dinamika kolaborasi dengan sutradara, produser, hingga aktor, serta menyoroti tantangan kreatif, kompromi, dan keputusan-keputusan penting saat elemen literer harus berdialog dengan tuntutan visual. (*3)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB
X