gunungkidul

UNY-Dispar Gunungkidul Latih Pemasaran Topeng Batik

Selasa, 7 Oktober 2025 | 12:55 WIB
Peserta pelatihan pemasaran topeng batik. (Dedy EW)

Krjogja.com - WONOSARI - Kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah kembali menggerakkan roda ekonomi kreatif desa.

Melalui Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2025, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggandeng Dinas Pariwisata Gunungkidul dalam melatih Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Emas Putat, Patuk, Gunungkidul.

Baca Juga: Daftar Seniman yang Tampil di Biennale Jogja 18 Babak II

Pelatihan yang berlangsung di Pendopo Kalurahan Putat ini menjadi tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya tentang pembuatan topeng batik khas Putat—produk yang memadukan seni tradisional dan inovasi modern.

Tahun ini, fokus diarahkan pada strategi pemasaran kreatif dan digital agar produk lokal mampu menembus pasar yang lebih luas.

Tim pengabdian UNY yakni Dr Tristanti MPd, Prof Dr Sujarwo MPd, Restu Pangestuti SST MKM, Yolanda Donicha Bhamadewi, dan Nukia Lajuba. Memperkenalkan berbagai strategi pemasaran yang relevan dengan era digital, mulai dari storytelling, branding, hingga pemanfaatan media sosial.

Baca Juga: Desak Pembebasan Aktivis, Keluarga Besar UII Yogyakarta Gelar Aksi Solidaritas

“Pemberdayaan masyarakat harus diiringi kemampuan adaptif terhadap perubahan zaman, khususnya dalam hal pemasaran digital,” ujar Dr. Tristanti, M.Pd., selaku ketua tim PKM, Senin (06/10/2025).

Perwakilan Kalurahan Putat, Danuarto, juga mengajak warga agar terus menjaga semangat wirausaha berbasis budaya lokal.

“Topeng batik ini bukan sekadar produk, tapi identitas dan kebanggaan masyarakat Putat,” tegasnya. Hari Susanto, S.T., M.Eng., Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Gunungkidul. Dalam materinya, ia memperkenalkan konsep “7K” sebagai panduan strategi pemasaran adaptif di era digital.

“Kenali target pasar, buat Konten yang kuat, Kreatif dalam bercerita, lakukan Komunikasi dua arah, Konsisten dan Kontinu, bangun Kolaborasi, dan Kuy mulai membangun!” ujarnya.

Hari juga menekankan pentingnya e-commerce sebagai etalase digital produk lokal. “Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia bisa jadi sarana efektif untuk memperluas pasar. (Ded)

 

 

Tags

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB