Krjogja.com - SAAT kesibukan musim haji 2024, sebanyak 69 wartawan turut serta sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, tergabung dalam Media Center Haji (MCH).
Para jurnalis ini menjalankan dua peran penting: melaporkan berita tentang penyelenggaraan ibadah haji dan memberikan pelayanan langsung kepada jemaah. Dedikasi mereka tidak hanya terlihat dalam tulisan, tetapi juga dalam aksi nyata melayani para tamu Allah di Tanah Suci.
Para anggota MCH ini adalah bagian dari sekitar 1.200 anggota PPIH Arab Saudi yang ditempatkan di tiga Daerah Kerja (Daker): Daker Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara. Mereka berada di Tanah Suci selama kurang lebih 50 hari, dimulai sebelum kedatangan kelompok terbang (kloter) pertama hingga kepulangan jemaah gelombang pertama. Meskipun tugas utama mereka adalah jurnalistik, waktu senggang mereka manfaatkan untuk mengabdi kepada jemaah haji.
Dalam berbagai kesempatan, para wartawan ini terlibat dalam berbagai Tugas dan Fungsi (Tusi) PPIH. Mereka membantu layanan lansia dan disabilitas, transportasi, pelayanan kedatangan dan pemulangan, akomodasi, hingga perlindungan jemaah. Kehadiran mereka tidak hanya membantu kelancaran operasional, tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan tambahan bagi jemaah haji.
Di Daker Bandara, semangat dan dedikasi para anggota MCH sangat terasa. Mereka bekerja keras untuk memastikan setiap jemaah haji mendapatkan sambutan yang layak. Tidak jarang, terlihat beberapa wartawan berlari-lari untuk menyambut jemaah yang baru tiba, memastikan mereka mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Kepala Daker Bandara, Abdillah, memberikan apresiasi tinggi atas kinerja para anggota MCH. "Sudah sangat luar biasa sekali MCH ini," ujarnya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Senin (20/5). Menurut Abdillah, meskipun tugas utama MCH adalah melaporkan berita terkait penyelenggaraan ibadah haji, semangat mereka dalam melayani jemaah patut diacungi jempol.
Tugas jurnalistik yang mereka emban tetap berjalan dengan baik. Berita-berita tentang berbagai aspek penyelenggaraan ibadah haji terus diproduksi dan disebarkan, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat di tanah air. Namun, dedikasi mereka terhadap pelayanan jemaah haji menjadi sorotan tersendiri. Para jurnalis ini tidak hanya melaporkan, tetapi juga terlibat langsung dalam proses membantu jemaah haji menjalankan ibadah dengan lebih nyaman.
Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang betapa pentingnya kolaborasi dan kepedulian. Para wartawan MCH menunjukkan bahwa di balik tugas jurnalistik, ada semangat kemanusiaan yang kuat untuk membantu sesama. Kisah mereka di Tanah Suci menjadi inspirasi bahwa dalam setiap profesi, selalu ada ruang untuk berbuat lebih bagi orang lain. (Jon)