Murur adalah konsep melintas di Muzdalifah (tanpa turun) dalam fase pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Dengan skema murur, jemaah tidak turun untuk mabit di Muzdalifah, tetapi hanya melintas dengan bis. Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah, tetap di bis, dan lanjut ke Mina. Murur diutamakan bagi jemaah lansia, risiko tinggi, disabilitas, dan para pendamping mereka. Skema murur diterapkan untuk menjaga keselamatan jemaah haji atas potensi kepadatan di area Muzdalifah yang terbatas.
Soal Mina, Menko PMK mengaku sudah memperkirakan akan terjadi kepadatan karena area yang terbatas dan penambahan toilet yang memakan ruang. “Semoga tahun depan ada jalan keluar. Kita perlu bahas khusus soal Mina,” sebutnya.
Penggunaan Produk Indonesia
Menko PMK juga mengapresiasi mulai digunakannya produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 2024. Menko Muhadjir Effendy mengaku senang mengetahui sudah ada 72 ton bumbu Indonesia yang digunakan tahun ini. Menko mendorong agar penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji semakin besar.
“Bagaimana Indonesia bisa mendapat feedback pemanfaatan dari pelaksanaan haji. Dengan semakin terbukanya Saudi, banyak negara mengincar sektor ekonomi dalam penyelenggaraan haji,” tutur Menko, menyebut Vietnam sebagai salah satu negara yang ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam sertifikasi produk halal untuk ekspor ke Arab Saudi.
“Presiden Joko Widodo sangat serius agar produk dalam negeri digunakan dalam operasional haji. Terima kasih bumbu sudah 72 ton. Layanan katering memang harus pakai bumbu Indonesia. Kalau perlu ada penguatan regulasi, bisa kita atur,” lanjutnya.
Pengiriman Dam
Menko PMK juga mengapresiasi perbaikan tata kelola Dam. Muhadjir Effendy mengaku sudah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa PPIH akan memulangkan daging dam petugas dan sebagian jemaah haji.
“Beliau sangat mengapresiasi dan berharap bisa dimaksimalkan, tidak hanya daging dam para petugas tetapi juga jemaah,” ujar Menko PMK.
“Terobosan ini sangat bagus dalam rangka ikut menanggulangi stunting di Indonesia,” sambungnya.
Menko PMK menyatakan sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian terkait proses pengiriman daging dam ini. Komunikasi juga dilakukan dengan BPOM yang sudah berada di Saudi untuk memproses daging dam yang akan dikirim ke Indonesia.
“Saya akan kawal betul. Presiden perintahkan dan menyatakan bahwa ini penting. Jika ini berhasil, ke depan bisa kita rancang sebagai program yang dimasifikasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Dirjen PHU Hilman Latief dan para direktur memaparkan progress penyelenggaraan ibadah haji. Beberapa hal yang dilaporkan kepada Menko PMK antara lain fase pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah yang sudah berakhir dan dimulainya fase pemulangan dari Madinah, sisa kuota haji 1445 H yang sangat kecil, pemanfaatan dua debarkasi baru (Manyaran di Jawa Tengah dan Cipondoh di Banten), kondisi kesehatan jemaah haji, perbaikan tata kelola Dam, lima skema puncak haji, istithaah kesehatan jemaah, kondisi kepadatan Mina dan tanazul, serta penggunaan produk Indonesia. (Jon)