info-haji

Layanan Bus Shalawat Terbukti Memudahkan Jemaah Haji dan Ramah Lansia

Rabu, 18 September 2024 | 14:33 WIB
Bus Shalawat ramah lansia (Foto MCH 2024)

Krjogja.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia mengambil langkah maju dalam meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji pada musim haji 1445 H/2024 M dengan pengoperasian armada Bus Shalawat yang dilengkapi spesifikasi city bus. Keputusan ini diumumkan oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryanlu) Kemenag, Subhan Cholid, yang menjelaskan bahwa penggunaan city bus ini bertujuan memenuhi standar layanan haji ramah lansia yang ditetapkan pemerintah

"Bus Shalawat yang kami sediakan menggunakan jenis city bus dengan body rendah, memastikan akses yang lebih mudah bagi jemaah dalam naik turun," ujar Subhan Cholid di Jakarta, pada Selasa (17/9/2024).

Menurut Subhan, selain city bus standar, terdapat pula city bus jenis VIP yang dilengkapi dengan fasilitas khusus, seperti lintasan lipat di pintu untuk memudahkan jemaah lansia yang menggunakan kursi roda. Meskipun jumlahnya terbatas di Arab Saudi, hanya ada 25 unit VIP yang tersedia dari total armada city bus.

Baca Juga: Kemenag Tegaskan, Ragam Menu Nusantara Telah Penuhi Kebutuhan Gizi Jemaah Haji 2024

"Dari jumlah tersebut, 20 unit telah kami sewa dari beberapa syarikat, sementara 5 unit tersedia di bawah syarikat lain yang tidak kami kontrak," jelas Subhan.

Subhan menegaskan bahwa semua bus VIP yang disewa Kemenag dirancang untuk kenyamanan jemaah, meskipun dengan jumlah kursi yang lebih sedikit dibanding city bus standar.

Sejarah dan Evolusi Layanan Bus Shalawat

Subhan Cholid juga mengungkapkan sejarah perkembangan layanan bus shalawat sejak dimulainya pada tahun 2008. Pada masa itu, pembongkaran hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram oleh Pemerintah Saudi mengakibatkan keterbatasan akomodasi bagi jemaah haji, yang memaksa Pemerintah Indonesia mencari alternatif pemondokan yang lebih jauh dari Masjidil Haram.

"Kami menemukan bahwa rumah terdekat bagi jemaah haji Indonesia pada saat itu berjarak 2 km dari Masjidil Haram, sedangkan rumah-rumah terjauh mencapai lebih dari 10 km dari Masjidil Haram," kenang Subhan.

Pada awalnya, armada bus yang tersedia terbatas pada jenis city bus dengan body rendah dan tiga pintu, dimiliki oleh satu perusahaan di Arab Saudi. Bus-bus tersebut awalnya hanya melayani rute tertentu seperti Jamarat - Mahbas Jin - Bab Ali.

"Diluar rute ini, opsi lain adalah menggunakan bus antarkota yang lebih tinggi," tambahnya.

Baca Juga: Pelaksanaan Haji 2024, Kemenag Tegaskan Patuh Aturan dan Transparan

Seiring waktu, Pemerintah Indonesia mulai mengatur lebih detil layanan bus shalawat, terutama setelah tahun 2013 ketika jumlah armada city bus yang sesuai spesifikasi haji semakin bertambah.

"Mulai tahun 2013, kami telah mengembangkan skema layanan shalawat yang lebih terstruktur, melibatkan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Sekolah Tinggi Angkutan Darat," papar Subhan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan penggunaan city bus yang lebih ramah lingkungan dan efisien, Kemenag berharap dapat terus meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa setiap jemaah haji mendapatkan pengalaman ibadah yang nyaman dan terlayani dengan baik.

Melalui pengoptimalan armada Bus Shalawat, Kemenag juga berharap dapat meminimalisir hambatan transportasi dan meningkatkan efisiensi logistik selama musim haji, demi kenyamanan jemaah Indonesia. (*)

Tags

Terkini

Usia Minimal Berangkat Haji Kini Jadi 13 Tahun

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:30 WIB

Ini Temuan Baru Kasus Korupsi Kuota Haji

Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:50 WIB

KBIHU Bimbing Jemaah Haji Makin Cinta Tanah Air

Kamis, 21 Agustus 2025 | 05:48 WIB

Kemenag Siap Serahkan Pengelolaan ke BP Haji

Selasa, 29 Juli 2025 | 10:50 WIB