"Apalagi saya sering ngirim kiriman pecat via whatsapp. Memang sakit tapi menurut saya itu perlu dilakukan karena kita semua sudah komitmen dari awal," kenangnya.
  Â
Dari dilema tersebut, Bondan beserta kawan dan pembimbing kemudian menyusun sistem rekrutmen yang lebih ketat. Jika sebelumnya Bondan maupun para pendahulu acap mengajak teman yang dikenali, kali ini ia mencetuskan seleksi yang bisa diikuti siapa saja.
Zainal Arifin, pembimbing tim Garuda UNY yang kini juga menjabat sebagai Kaprodi Pendidikan Teknik Otomotif UNY, secara aktif menyeleksi putra-putri terbaik kampus untuk masuk tim mobil.
Ketegasan itu juga berbuah pada latihan dan penyusunan target secara disiplin. Tak jarang, Bondan dan kawan-kawan tak segan harus bermalam di basecamp UNY untuk merangkai mobil, maupun di aspal Stadion Maguwoharjo dalam rangka melakukan test drive mobil.
"Kita sering terlelap selepas sudah selesai test drive. Di aspal parkiran stadion maguwoharjo, dengan ban maupun alat-alat mekanik jadi bantal kita. Benar-benar beralas bumi beratap langit," ungkapnya.
Bondan bersama keluarga besar Tim Mobil Garuda UNY