Menurutnya, produser gas dari gasifikasi sekam padi dapat digunakan sebagai bahan bakar generator set untuk menghasilkan energi listrik dalam sistem pembangkit gasifier-genset skala kecil. Sistem pembangkit ini sangat berpotensi diaplikasikan di daerah-daerah pelosok yang belum ada jaringan listriknya.
Diakui, diperlukan riset dan pemikiran yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan guna mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.
Khususnya pengembangan sistem konversi energi biomassa limbah sekam padi menjadi bahan bakar gas.
Anak Agung Putu Susastriawan lahir di Tabanan, Bali, 8 Oktober 1977. Menempuh pendidikan S1 Teknik Mesin di UGM, S2 Mechanical Engineering di Indian Institute of Technology Delhi, S3 Ilmu Teknik Mesin di UGM dan saat ini menjabat Ketua Program Studi Magister Rekayasa Mesin IST AKPRIND.
Baca Juga: Filipina - BKKBN Indonesia Tukar Pengalaman dan Program
Anak Agung telah menerbitkan 29 publikasi jurnal dan seminar, dengan jurnal terbaru berjudul Effect of Air Supply Location and Equivalence Ratio on Thermal Behavior of Sawdust Gasification pada tahun 2021. Ia juga telah menulis enam buku, terakhir berjudul Teknologi Pembakaran yang diterbitkan AKPRIND Press pada 2023.
Satu hak paten sederhana dimiliki Anak Agung, yakni Spray Scrubber untuk Pengurang Kandungan Tar Producer Gas. Ia telah mendapatkan Hibah Penelitian dan Abdimas sebanyak 15 kali.
Dengan hibah terakhir Waste to Green Energy: Pemanfaatan Sampah Biomassa sebagai Sumber Energi Kalor Mesin Sangrai Maggot dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek 2023.
Prof Agung tercatat sebagai Anggota Asosiasi Biomassa & Bio-Energi Indonesia, Perhimpunan Insinyur Indonesia, Reviewer Nasional Penelitian Pendidikan Vokasi, Asesor Beban Kerja Dosen, serta Reviewer Nasional Penelitian BRIN. (*)