Emir juga mencontohkan keberadaan kampus asing di kawasan Serpong yang menurutnya bisa mengalihkan dana pendidikan dari dalam negeri. Padahal, menurut dia, kualitas tenaga pengajar di kampus-kampus negeri tidak kalah dengan dosen di luar negeri. "Saya pernah merasakan kuliah di luar negeri. Kualitas mereka tidak jauh-jauh amat dari kita. Hanya mungkin fasilitas yang kita agak kepayahan saat ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Emir menekankan bahwa peringkat global seperti QS University Ranking kini menjadi pertaruhan reputasi kampus nasional di mata publik. Peringkat tersebut tidak hanya mencerminkan kualitas akademik, tetapi juga eksposur di pandangan masyarakat luas terhadap institusi pendidikan. "Karena kalau kita tidak bisa bersaing ya, dengan kampus asing itu masuk, kita bakal ketinggalan," kata Emir.
Baca Juga: Sistem Kelas BPJS Mulai Dihapus Akhir Juni, Waktu Observasi UGD Lebih Singkat
Berdasarkan informasi dari Sekretariat Kabinet, selain Utusan Khusus PM Inggris dan Dubes Inggris, Prabowo juga turut menerima perwakilan dari Russel Group, sebuah jaringan dari 24 universitas terbaik di Inggris Raya.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengatakan, pertemuan tersebut membahas sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kemitraan antara kedua negara. “Beberapa kampus terbaik di Inggris Raya sangat tertarik untuk mendirikan kampusnya di Indonesia,” ujar Teddy.
Selain itu, Presiden Prabowo juga mendorong peningkatan jumlah pelajar Indonesia yang dapat mengakses pendidikan di perguruan tinggi unggulan Inggris. “Baik itu langsung di Inggris atau di kampus UK yang di Indonesia,” katanya.
Menurut Teddy, pertemuan itu juga mencakup pembahasan kerja sama penelitian antar profesor dan peneliti dari kedua negara. Fokus riset diarahkan pada isu-isu strategis nasional, khususnya topik hilirisasi sebagaimana tercantum dalam agenda pembangunan nasional Asta Cita.
“Peningkatan kerja sama antar peneliti atau profesor Indonesia dan peneliti atau profesor Inggris, khususnya untuk topik hilirisasi 28 sumber daya alam prioritas Indonesia sesuai dengan Asta Cita,” kata Teddy. (Ati)