Wamendiktisaintek: Kampus Entitas Orang-orang Hebat, Beri Jawaban Disrupsi Teknologi

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 16:30 WIB
Wamendiktisaintek Fauzan di UMUKA Solo. (Foto: Abdul Alim)
Wamendiktisaintek Fauzan di UMUKA Solo. (Foto: Abdul Alim)


KRjogja.com - KARANGANYAR - Pendidikan tinggi di Indonesia memiliki peran strategis dalam membentuk arah pembangunan bangsa. Perguruan tinggi saat ini dianggap masih dapat memaksimalkan potensi peran mereka dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan statistik dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), terdapat 4.687 perguruan tinggi yang terdiri dari 128 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dan 4.559 Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan, Indonesia seharusnya sudah menjadi negara maju dengan jumlah perguruan tinggi tersebut.

“Entitas mana lagi yang memiliki semua orang hebat selain perguruan tinggi? Ini modal utama membangun bangsa,” katanya usai memberi kuliah umum saat penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka Solo) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) setempat, Kamis (25/9/2025) sore.

Baca Juga: Program GAPEKA Meriahkan HUT ke-19 KAI Bandara di Yogyakarta

Wamen Fauzan menyatakan bahwa perguruan tinggi harus dapat memberi manfaat bagi masyarakatnya secara langsung, dan tidak lagi terjebak dalam paradigma menara gading. Hal ini dapat dicapai melalui tata kelola yang berorientasi masyarakat.

“Kampus seharusnya hadir dalam masyarakat, mengurangi beban masyarakat dan mampu menjawab persoalan yang terjadi di sekitarnya. Inilah makna pendidikan tinggi yang berdampak, dan yang ingin kami terjemahkan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui ‘Diktisaintek Berdampak’,” ujar Wamen Fauzan.

Menurutnya, Umuka Solo sudah menunjukkan komitmen dan kesiapan untuk melakukan hilirisasi produk riset yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam menekankan pentingnya tata kelola pendidikan tinggi yang berorientasi kebermanfaatan kepada masyarakat, Wamen Fauzan mendorong pembangunan kurikulum yang spesifik dan dekat dengan masyarakat. Hal ini demi mewujudkan kewajiban kampus dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang cerdas, empatis, dan adaptif.

Baca Juga: Dukung Industri Musik dan Budaya, JNE Resmi Jadi Official Logistics Partner Konser Snada Indonesia

“Dinamika kehidupan kini sudah mulai menuntut spesifikasi kompetensi dan memiliki soft skills yang komplet. Mahasiswa harus didekatkan pada masyarakat melalui kurikulum yang sudah didesain,” kata Wamen Fauzan.

Di tengah tantangan global dan tuntutan disrupsi teknologi, kolaborasi, dan keberpihakan pada realitas sosial menjadi keharusan. Melalui pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan berbasis keunggulan lokal, Kementrian Pendidikan bisa memastikan perguruan tinggi Indonesia menjadi penggerak utama kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana menekankan bahwa kesempatan menempuh pendidikan tinggi merupakan anugerah besar yang harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh.

“Saya lahir di lereng Gunung Lawu, tumbuh dalam suasana penuh kebersamaan, guyub rukun, dan gotong royong. Dari pengalaman itu saya belajar, tidak ada yang mustahil diraih kecuali dengan kesungguhan. Menjadi mahasiswa adalah langkah awal untuk meningkatkan derajat diri, memperbaiki ekonomi keluarga, dan memberi kontribusi bagi bangsa,” tutur Adhe Eliana.

Baca Juga: Ketua Komisi D DPRD DIY Ungkap Situasi Terkini Mandala Krida, Sudah Anggarkan Rp1 Miliar untuk Kajian dan Tegaskan Tak Robohkan Lalu Bangun Ulang

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa mahasiswa baru memiliki peran penting sebagai agen perubahan, terutama di era revolusi industri 4.0 yang kini mulai bergeser menuju revolusi industri 5.0. Menurutnya, mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, termasuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), tanpa melupakan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X