Ferianto menjelaskan bahwa konferensi ini dirancang sebagai wadah global untuk bertukar pengetahuan, mendorong inovasi, dan mengembangkan kebijakan berbasis bukti. "Tujuan kami adalah memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat serta mewujudkan kesejahteraan nasional yang berkelanjutan," tambahnya.
Baca Juga: Film 'Judheg' Potret Getir Pernikahan Dini dan Perjuangan Ibu Muda di Tengah Kemiskinan
Diskusi dalam konferensi mencakup berbagai topik, mulai dari penerapan teknologi kesehatan digital, strategi pemerataan akses layanan kesehatan, hingga pemberdayaan tenaga kesehatan di tingkat komunitas. Para pemakalah mempresentasikan hasil riset terkini yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan dan praktisi di lapangan.
Keberhasilan penyelenggaraan UNICHS 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Ferianto menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan kebijakan dan regulasi. Ucapan serupa juga ditujukan kepada Ketua Pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi dan pimpinan Unjaya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan konferensi ini.
Kerja sama dengan mitra penyelenggara, yakni Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta dan Boromarajonani College of Nursing, Khon Kaen, Thailand, turut memperkaya perspektif dan jaringan kolaborasi internasional.
Sementara itu, dukungan finansial dari para sponsor—PT Akebono Brake Astra Indonesia, CV Kirana Mas Homes, PT Yakult Indonesia, dan Unjaya Press—memastikan konferensi dapat berjalan dengan lancar dan profesional.
Kehadiran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai salah satu institusi peserta juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong riset kesehatan yang berkualitas dan berdampak bagi masyarakat.
Menjelang penutupan sambutannya, Rektor Triana Hertiani menyampaikan pesan yang mencerminkan semangat Unjaya dan tujuan konferensi ini. "Bersama, kita tingkatkan kesehatan; bersama, kita bangun harapan," ucapnya, dengan penuh optimisme.
Pesan tersebut bukan sekadar slogan, tetapi panggilan untuk aksi nyata. Di tengah kompleksitas tantangan kesehatan global, kolaborasi antara akademisi, peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan menjadi kunci untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih tangguh.
Konferensi ini menjadi bukti bahwa upaya meningkatkan ketahanan kesehatan nasional membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi, harapan untuk mencapai kesejahteraan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat bukanlah sesuatu yang mustahil.(*)