“Untuk membunuh nyamuk yang masih dalam wujud jentik atau telur bisa dengan proses larvasida,†imbuhnya.
Zainal mengatakan, berdasarkan data badan kesehatan dunia (WHO) Kabupaten Purworejo masuk wilayah endemik malaria. Selain nyamuk DBD, genangan air juga menjadi sarang nyamuk Anopheles penyebab malaria.
“Nyamuk malaria berkembangbiak di genangan air dan pohon serta tempat kotor atau kumuh,†katanya.
“Nyamuk ini juga memiliki masa siklus dari telur sampai menjadi nyamuk selama 10-14 hari. Apalagi di musim pancaroba seperti ini, masa siklusnya bisa lebih cepat,†imbuhnya.
Pria yang juga Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Besar Purworejo (Pakuwojo) ini menuturkan, nyamuk malaria menggigit pada malam hari. Selain malaria, genangan air dari limbah keluarga di sungai Kedung Puteri berpotensi menjadi sarang nyamuk biasa (lokal).
“Nyamuk-nyamuk biasa atau lokal ini juga bisa mmenyebabkan infeksi. Jadi harus diwaspadai dan harus dibasmi,†katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo dr Sudarmi mengapresi langkah represif pengasapan dan larvasida oleh PT Turacon Wirasta Purworejo. Ia berharap lebih banyak lagi swasta yang peduli dan melakukan bakti sosial kepada masyarakat. (Ati)