KRjogja.com, TEMANGGUNG - Sebanyak delapan 8 kecamatan di Kabupaten Temanggung telah mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten tersebut mulai intens melakukan droping air bersih pada warga.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan sejumlah daerah telah mengirimkan surat permohonan untuk distribusi air bersih.
"BPBD selanjutnya melakukan penilaian di lapangan, yang telah memenuhi syarat kemudian didroping air bersih," kata Toifur Hadi, Senin (28/8).
Dia mengatakan selain warga di pemukiman, bantuan air bersih juga diberikan pada institusi pendidikan, yakni di SDN 2 Jetis di Desa Jetis dan SDN Tanggulanom Desa Tanggulanom Kecamatan Selopampang.
"SMP N 3 Bulu di Desa Losari Kecamatan Tlogomulyo dan MI Darul Thulab di Desa Botoputih Kecamatan Tembarak juga meminta distribusi air bersih," kata Toifur Hadi.
Kasi Penanggulangan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan sampai hari Senin (28/8) tercatat telah melakukan droping air bersih sebanyak 75 tangki.
Baca Juga: Petani Tembakau Temanggung Dapat Bantuan Lima Embung
Terbanyak yang mendapat distribusi, kata dia adalah di Dusun Dampit Desa Losari Kecamatabn Tlogomulyo dengan 23 tangki. Sedangkan yang kedua Dusun Belisan Desa Ngropoh Kecamatan Kranggan sebanyak 10 tangki.
Dikatakan kemarau panjang pada tahun ini mengakibatkan krisis air di 8 Kecamatan yakni di Kaloran, Kandangan, Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Bulu, Tembarak dan Bejen.
Dusun yang mengalami krisis air bersih itu, dikemukakannya antara lain Dusun Balong Desa Kaloran, Dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang, Dusun Belisan, Cikalan, Joho dan Dukuh Desa Nropoh, Dusun Gentan, Suruh, Bali, Wonogiri, Sejarak, Kaligawe, setro dan Kalimayung Desa Gentan.
"Kekeringan atau krisis air bersih juga dialami warga di Dusun Dampit Desa Losari dan Dusun Wonortoto Desa Duren," kata dia.
Dikatakan warga terpaksa meminta bantuan BPBD untuk droping air bersih karena sumber air bersih dan saluran pamsimas ke pemukiman telah tidak bisa lagi memenuhi keburuhan warga.
"Bagi masyarakat di daerah rawan kekeringan untuk menghemat air dan menggunakan air seperlunya. Bantuan ini untuk air minum bukan kebutuhan mandi dan cuci," kata dia sembari mengatakan pada tahun 2023 ini, BPBD menganggaran untuk 151 tangki air bersih. (Osy)