Krjogja.com - Magelang - Titik api masih terdeteksi di gunung Sumbing, Minggu (3/9/2023).
Setidaknya ada 31 titik api di gunung yang menjadi pembatas kabupaten Temanggung, Magelang dan Wonosobo itu.
Titik api di gunung Sumbing itu terdeteksi mulai 1 September sampai 3 September 2023, yang beberapa diantaranya membesar dan menyebabkan kebakaran.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Kirim Bantuan Air Bersih Setiap Hari
31 titik api itu terdeteksi dari satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA-20) dan Suomi National Polar-orbiting Partnership (Suomi-NPP) dengan sensor Visible Independent Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dalam aplikasi fireguard.
Kebakaran hutan di Gunung Sumbing terjadi mulai Jumat (1/9/2023) sore sekitar pukul 17.00 WIB di sisi barat daya.
Kebakaran terus meluas pada Jumat malam ke arah selatan dan barat gunung Sumbing. Api terlihat membara di malam hari sedangkan pada siang hari ditandai dengan adanya asap putih mengepul.
Baca Juga: Polres Banjarnegara Kirim 5 Tanki Air Bersih ke Jalatunda
Luasan kebakaran sampai Sabtu pagi tercatat sekitar 23 hektare, namun diperkirakan terus meluas, karena kebakaran masih terjadi.
Petugas gabungan dari BPBD, Perhutani, Polres, TNI, relawan dan elemen lain berjuang untuk pemadaman.
Perhutani sendiri telah menutup semua jalur pendakian. Puluhan pendaki yang telah naik gunung sebelum terjadi kebakaran telah dievakuasi.
Baca Juga: Diikuti 240 Peserta, Okta Panggah Juara Smapta Run
Titik api di gunung Sumbing itu bertambah dari sehari sebelumnya yang tercatat sebanyak 19. Jadi ada penambahan titik api sekitar sebanyak 12.
Titik api itu tiga diantaranya mendekati puncak. Sedangkan yang lain ada di bawahnya dengan ketinggian yang bervariasi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan pihaknya terus bekerja untuk mencegah adanya kebakaran hutan, sedang adanya kebakaran di hutan Gunung Sumbing dilibatkan dalam pemadaman di kabupaten lain. (*)