KRjogja.com - TEMANGGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mencatat angin kencang merusak bangunan rumah sebagai dampak cuaca ekstrem.
Kepala pelaksana harian BPBD Temanggung Totok Nur Setianto mengatakan kendati musim kemarau tetap berpotensi terjadi angin puting beliung sebab sebagai kemarau basah yang memungkinkan turun hujan sedang hingga lebat.
"Musim kemarau tetapi ada cuaca ekstrem, potensi terjadi hujan deras dengan angin puting beliung," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: Kahudi Doakan PSIM, Van Gastel Sebut Harusnya Cetak Lebih Banyak Gol
Dia mengatakan warga untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrem yang berpotensi bencana alam. Jika ada tanda-tanda bencana untuk menghindari dan bila bencana terjadi untuk melaporkan pada BPBD atau pemerintah terdekat.
Dikatakan bencana alam terakhir akibat cuaca ekstrem terjadi Senin (28/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIB di Dusun Tlilir Rt 01 Rw 01 Desa Tlilir Kecamatan Tlogomulyo.
"Kasi kesra setempat, Muji melaporkan adanya angin kencang yang merusak bangunan warga," kata dia.
Baca Juga: Fenomena Rojali dan Rohana
Dikatakan hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan atap dan 3 ruangan pada rumah Muslimin mengalami kerusakan kategori rusak sedang.
Tiga ruangan tersebut pada bagian dapur, ruang tengah dan kamar tidur. Luas 10 x 8 meter. Perkiraan kerugian Rp. 21.200.000. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.
Dia mengatakan tim BPBD telah melaksanakan penilaian, memberikan bantuan logistik serta bantuan bahan bangunan rumah dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Dia menyampaikan musim kemarau sejak Mei dan berakhir pada Agustus mendatang. BPBD telah mempersiapkan dana dan armada untuk bantuan droping ari di daerah konflik.(Osy)