KRjogja.com - MAGELANG - Kegiatan integrasi sosialisasi budidaya lele dengan terpal dan budidaya sayuran sistem vertikultur serta pelatihan pembuatan pakan lele berupa pelet diselenggarakan Tim Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) yang diketuai Dr Dra Retno Rusdjijati MKes, Sabtu (27/9/2025) di rumah Ketua Kelompok Tani Wanita (KWT) Dusun Kenayan, Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, Suyamti.
Sosialisasi dan pelatihan dibuka Okan, mahasiswa peserta PMM. Disampaikan, kegiatan yang didanai DPPM Kemdikbud Saintek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan skala rumah tangga agar tersedia pangan yang cukup dengan gizi seimbang terutama bagi tumbuh kembang anak, mengingat di Desa Banyuroto angka stunting masih cukup tinggi, yaitu 29,06 persen. Salah satu tim pelaksana, Jefri Permadi MSi, dalam paparannya menyampaikan meskipun di Dusun Kenayan sebagian besar warga merupakan petani, namun akan dikenalkan dengan konsep integrasi budidaya lele dengan terpal dan budidaya sayuran sistem vertikultur.
Baca Juga: Grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya' Terbongkar, Ini Faktanya
Masing-masing merupakan bahan pangan dengan gizi yang saling melengkapi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai hidangan sehari-hari keluarga. Konsep tersebut tidak membutuhkan lahan yang luas, perawatan tidak rumit, dan dapat mempercantik lingkungan rumah.
Salah satu peserta sosialisasi di forum ini menyampaikan pernah melakukan budidaya lele dalam botol galon, namun seminggu kemudian benih lele mati.
Berkaitan dengan ini, Jefri Permadi MSi mengatakan hal itu kemungkinan benih lele berasal dari tempat dengan ketinggian yang tidak sama dengan di Dusun Kenayan. Atau benih lele langsung ditebarkan di dalam galon, tanpa menunggu didiamkan beberapa saat. Atau juga benih lele yang ditebarkan terlalu padat. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan konsep budidaya dengan terpal, hal-hal tersebut harus diperhatikan.
Baca Juga: Melihat Jejak 80 Tahun Jejak Pers Perjuangan Bangsa dari Museum Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
Setelah sosialisasi selesai, juga dilakukan praktek pembuatan pakan lele berupa pelet yang berbahan tepung ikan, bungkil kedelai, molase, dan EM4 oleh 2 mahasiswa dan 2 pemuda dengan dipandu Jefri Permadi.
Tepung ikan dan bungkil kedelai kaya akan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan benih lele. Namun, apabila tidak ada tepung ikan, bisa diganti dengan sumber protein lain seperti ampas tahu. Proses pembuatan cukup mudah, yaitu semua bahan dicampur dengan sedikit air, kemudian didiamkan kurang lebih 2 hari. Setelah itu dikukus selama 20 menit, dicetak, dan dikeringkan menggunakan oven. Pelet ini dapat disimpan antara 2-3 bulan.
Baca Juga: Periode Oktober-November, Waspadai Peningkatan Jumlah Warga Terdampak Kekeringan
Saat penutupan kegiatan, juga ada kesepakatan pembuatan pelet pakan lele akan dilanjutkan kedua mitra sasaran, yaitu Kelompok Wanita Tani Melati dan Kelompok Pemuda Masjid Sabilurrohman, dengan didampingi para mahasiswa peserta PMM.(Tha)