YUSTINA Neni, telaten memasukan sayur dan pepes berisi tempe dan jamur ke dalam box makanan. Tak lupa sambal teri leunca, lalap timun, dan daun kemangi melengkapi. Semenjak pandemi covid-19, ia menutup Kedai Kebun Restoran. Ia kemudian terlibat dalam Dapur Aksi Berbagi (DAB) menyediakan menu siap santap.
"Untuk menu yang kami siapkan saya memastikan bergizi. Meski nasi kotak, tapi takaran nutrisinya kami siapkan," kata Yustina Neni saat berbincang dengan KRjogja.com. Ia bahkan membuat variasi 24 menu saat DAB tahap 1 berlangsung.
Menurut Yustina Neni, DAB menjadi kolaborasi antara berbagai pihak. Sebagai pemilik restoran ia mendapatkan tugas memasak menu yang ia kreasikan. Di sisi lain, ia tak perlu merumahkan karyawannya karena ada yang dikerjakan.
Dapur Aksi Berbagi (DAB) berdiri akhir Maret 2020. Ide awalnya dari Ignasius Kendal dan Bambang Paningron dua orang yang terbiasa aktif dalam kerja kerelawanan. Keduanya gelisah karena melihat diawal pengumuman Covid-19 ada pihak-pihak terutama dari sektor informal yang luput dari pantauan pemerintah. Obrolan itu kemudian berlanjut ke langkah yang lebih serius untuk membentuk sebuah gerakan bernama Dapur Aksi Berbagi.
"Di awal pengumuman adanya pandemi, kami saat itu melihat belum ada langkah-langkah dari pemerintah daerah. Banyak pekerja sektor informal yang tidak diperhatikan," kata Ignasius Kendal kepada KRjogja.com
Keduanya kemudian melakukan penggalanggan dana maupun bahan makanan. Keduanya berpikir, bantuan yang diberikan sebaiknya juga memberikan kontribusi untuk masyarakat secara luas. Pilihannya adalah berkolaborasi dengan orang-orang yang terdampak sehingga memberikan kemanfaatan.
Kendal misalnya menemukan ada produsen tempe yang produknya tidak terserap pasar. Selama ini mereka mengantunggakan diri pada pemasaran penjual sayur keliling. "Sementara saat itu banyak kampung dan perumahan yang menutup akses masuk. Akhirnya kami bekerja sama dengan membeli produk tempe mereka untuk lauk menu makanan yang akan kami bagi,"kata Kendal.
Demikian juga dalam hal menyiapkan menu siap santap ia bekerjasama dengan beberapa warung atau restoran untuk memasak. Beberapa yang bekerjasama yaitu Kedai Kebun Resto, Ayam Ungkep dan Letusee.Yk. Dari tempat-tempat tersebut bantuan makanan siap santap didistribusikan.
"Misalnya, pegawai outsourcing atau tenaga kerja alih daya di rumah sakit. Kami menemukan mereka tidak ada yang bantu, sehingga kami menyediakan menu makan untuk mereka," kata Kendal. Dari hasil pemetaan, bantuan juga diberikan kepada mahasiswa rantau yang tidak pulang kampung, masyarakat kecil di bantaran sungai, seniman, pelaku ekonomi kecil di pinggir jalan, dan serta pihak-pihak yang dinilai memang membutuhkan.
Menurutu Kendal, strategi bantuan yang dilakukan Dapur Aksi Berbagi menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Selain memberikan makanan siap santap, mereka juga memberikan sembako untuk warga terdampak yang belum mendapatkan bantuan.
Untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran, DAB menyebar relawan untuk melakukan pemetaan. Hal ini untuk memastikan bahwa bantuan diterima orang-orang yang memang belum dijangkau bantuan.
Siapkan Aksi Dapur Aksi Tetandur