KRjogja.com - SUKOHARJO - Kejadian kebakaran di tahun 2023 mengalami lonjakan sekitar 300 persen dibanding tahun 2022. Penyebabnya karena faktor cuaca panas ekstrem dan angin kencang dampak dari fenomena alam El Nino. Nilai kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir sebesar Rp 7 miliar.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Senin (15/1/2024) mengatakan, selama tahun 2023 tercatat ada 437 kejadian kebakaran di Kabupaten Sukoharjo. Angka tersebut mengalami lonjakan signifikan dibanding kejadian kebakaran di tahun 2022 hanya ada 99 kejadian.
Lonjakan kejadian kebakaran tahun 2023 dibanding tahun 2022 tersebut mengalami peningkatan sekitar 300 persen. Kebakaran terjadi di tempat usaha, rumah tinggal, lahan kosong, perkebunan, dan hutan.
Kejadian kebakaran mengalami lonjakan disebabkan karena faktor cuaca panas ekstrem dampak dari fenomena alam El Nino pada tahun 2023. Selain itu juga ditambah dengan adanya angin kencang dan kondisi lingkungan kering menyebabkan api dengan mudah membesar dan merembet ke tempat atau bangunan lain disekitarnya.
Baca Juga: Catatan Forpi Kota Yogya, Agar Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah Tidak Terulang
Penyebab kebakaran lainnya dipengaruhi karena korsleting listrik, kebocoran gas, kelalaian warga saat membakar sampah dan meninggalkan api masih menyala. "Kondisi lingkungan kering dampak fenomena alam El Nino menjadi pengaruh besar terjadinya lonjakan kejdian kebakaran selama tahun 2023," ujarnya.
Damkar Satpol PP Sukoharjo dari sebanyak 437 kejadian kebakaran di tahun 2023 sekitar 60 persen diantaranya didominasi lahan kosong, kebun dan hutan. Penyebab kebakaran karena faktor kelalaian warga membakar sampah dan meninggalkan saat api masih menyala sehingga merembet ketempat sekitarnya.
Seluruh penanganan kejadian kebakaran selama tahun 2023 tersebut dapat tertangani semua. Petugas gabungan di Sukoharjo dan Solo Raya saling membantu mengerahkan armada mobil pemadam kebakaran untuk mempercepat proses pemadaman api.
Margono mengatakan, kondisi wilayah di Kabupaten Sukoharjo masih kering meski sejak beberapa hari terakhir sudah turun hujan. Kekeringan tersebut berdampak pada kerawanan terjadinya kebakaran.
Baca Juga: Undi-Undi Hepi Tahun 2023, Ini Dia Dua Pemenangnya
"Kebakaran masih jadi ancaman besar sekarang karena kondisi masih kering. Hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir belum terlalu berpengaruh. Masyarakat kami ingatkan tetap waspada kebakaran salah satunya kebakaran lahan kosong," lanjutnya.
Ancaman kebakaran tersebut harus ditindaklanjuti bersama melibatkan petugas dan masyarakat. Sebab jangan wilayah sangat luas dan besarnya kerawanan terjadinya kebakaran tidak hanya di lahan kosong saja, melainkan juga rumah warga, tempat usaha, perkantoran dan lainnya.
Margono menjelaskan, kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Sukoharjo melonjak selama musim kemarau dipengaruhi fenomena alam El Nino. Cuaca panas ekstrem berdampak pada kondisi lingkungan kering dan mempermudah kejadian kebakaran.
Kejadian kebakaran mengalami lonjakan sejak masuk musim kemarau atau sekitar periode Juli-Agustus tahun 2023 lalu. Kejadian kebakaran hampir terjadi setiap hari sejak saat itu sampai sekarang.
Kejadian kebakaran yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo 60 persen didominasi lahan kosong. Hal ini dipicu karena faktor keteledoran warga saat membakar sampah, rumput atau tanaman kering di lahan kosong hingga api membesar dan merembet ke tempat sekitarnya. Kondisi lingkungan kering dan angin kencang membuat api dengan mudah membesar dan merembet.