Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diingatkan Kerawanan Bencana Alam Tinggi

Photo Author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 15:20 WIB
Ilustrasi hujan lebat disertai petir (Pixabay)
Ilustrasi hujan lebat disertai petir (Pixabay)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada periode Februari-Maret. Curah hujan mengalami peningkatan disertai dengan angin kencang yang berdampak pada tingginya kerawanan bencana alam. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (22/2/2024) mengatakan, puncak musim hujan diperkirakan berlangsung pada periode Februari-Maret mendatang. Hal ini sesuai dengan informasi dari BMKG. Selain itu juga dilihat dari adanya fenomena alam yang terjadi setiap hari dimana curah hujan sangat tinggi dan angin kencang.

Fenomena alam curah hujan tinggi dan angin kencang bahkan sering terjadi secara mendadak disaat komisi cuaca panas saat siang hari. Akibat curah hujan tinggi berdampak pada terjadinya peningkatan debit air sungai. Selain itu juga ditemukan titik genangan air disejumlah wilayah.

Angin kencang juga sangat terasa dampaknya disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Sebab banyak pohon tumbang hingga berdampak kerusakan pada sekitar. Pohon tumbang diketahui menimpa bangunan, sepeda motor dan mobil. Akibatnya kerugian materiil yang harus ditanggung pemilik sangat besar.

Baca Juga: Sakinah ART Asal Indonesia di Singapura Dijatuhi Hukuman Penjara 3 Minggu, Ternyata Ini Sebabnya

Beruntung serangkaian kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun beberapa orang warga diketahui menderita luka ringan lecet karena terkena pohon tumbang atau bangunan terdampak angin kencang.

"Curah hujan tinggi dan angin kencang dalam beberapa pekan terakhir karena memang sekarang diperkirakan sudah masuk puncak musim hujan. Perkiraannya sejak Februari ini hingga Maret mendatang," ujarnya.

BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai puncak musim hujan sekarang hingga bulan depan. Sebab curah hujan tinggi dan angin kencang berdampak pada peningkatan kerawanan bencana alam.

"Kerawanan bencana alam tinggi seperti banjir karena dampak curah hujan meningkat dan bangunan rusak serta pohon tumbang akibat angin kencang. Termasuk juga harus diwaspadai tanah longsor mengingat sebelumnya kondisi tanah kering dan tiba-tiba diguyur hujan deras," lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan. Tidak hanya itu saja, durasi hujan juga semakin panjang dalam beberapa hari terakhir. Hal ini berdampak pada peningkatan debit air. Selain itu juga temuan titik genangan air disejumlah wilayah.

"Sifatnya hanya genangan karena air tidak mampu ditampung dan dialirkan melalui saluran air atau drainase pada saat hujan turun. Penyebabnya karena curah hujan sangat tinggi dan ada kendala disaluran air itu sendiri seperti sedimentasi atau tersumbat sampah," lanjutnya.

Baca Juga: Warga Pakai Edan-Edanan Kirimkan Krupuk Mlempem Award ke Bawaslu DIY, Ini Alasannya

Titik genangan air tersebut seperti terjadi di Jalan Ir Soekarno Solo Baru Kecamatan Grogol kemarin. Genangan air cukup tinggi setelah hujan turun mengguyur sejak siang hingga sore hari. Akibatnya arus lalu lintas sempat terganggu. Namun demikian genangan air akhirnya bisa surut setelah saluran air kembali normal.

"Ada juga laporan masuk sejumlah titik genangan air selain di Solo Baru Grogol ada di Sukoharjo Kota dan Kartasura," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo meminta harus dilakukan upaya bersama oleh petugas dan masyarakat khususnya terkait penanganan di saluran air atau drainase. Kendala besar dihadapi mengingat kondisi saluran air atau drainase di tempat ditemukan genangan air dalam kondisi tertutup cor beton. Masalah semakin sulit mengingat tidak ada bak kontrol untuk melihat kondisi saluran air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X