KRjogja.com - BOYOLALI - Keinginan masyarakat Boyolali untuk menggelorakan semangat perubahan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 direspon baik oleh Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum.
Alif Basuki, juru bicara (jubir) Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum, mengungkapkan Tim 11 dimandatkan oleh sekelompok masyarakat untuk menggelorakan semangat perubahan di Boyolali.
“Karena dalam situasi yang selama ini, kita tahu, Boyolali tata kelola pemerintahannya kan sangat buruk dan tidak mencerminkan asas-asas demokrasi, asas-asas partisipasi, dan terhegemoni oleh kelompok tertentu,” kata Alif ditemui di Dukuh Manggung, Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk,Minggu (31/3/2024).
Baca Juga: Ramadhan Berbagi, ICA - BPD DIY Bagi 1500 Nasi Kebuli di Kawasan Tugu
Alif mengatakan Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum bersama masyarakat yang ingin perubahan telah mendorong partai-partai politik di Boyolali selain PDIP yang memiliki kursi di DPRD Boyolali untuk bisa mencalonkan bupati.
“Alhamdulillah sudah ada sinyal-sinyal terkait calon bupati (cabup) yang akan diusung Pilkada Boyolali 2024," kata dia.
Namun, lanjut dia, gerakannya bersifat mendorong partai-partai yang nantinya ada di parlemen bersama mengusung calon. Ia mempersilakan partai politik yang bisa mengusung bupati untuk menentukan calonnya.
Baca Juga: Malam Paskah, Cinta Kasih Tuhan Kalahkan Maut
Yang terpenting, kata Alif, calon tersebut sesuai dengan kehendak masyarakat untuk perubahan, yaitu calon yang memiliki kualitas, integritas, dan kapabilitas, bukan hanya untuk kepentingan sesaat.
Lebih lanjut, untuk kriteria Calon Bupati (cabup) yang diinginkan Tim 11 dan masyarakat Boyolali Bangkit Tersenyum juga yang memiliki visi-misi membuat Boyolali lebih baik. Artinya tidak melakukan intimidasi apalagi korupsi.
Kriteria lainnya punya niatan yang baik untuk menjadikan Boyolali lebih baik ke depannya. “Kami menggarisbawahi, kami di luar partai kekuasaan yang saat ini berkuasa, di luar PDIP,” kata dia.
Alif mendorong empat parpol di luar PDIP membangun komunikasi dan berpegang teguh pada komitmen yang telah dibangun bersama. Tak hanya menjalin komunikasi dengan partai parlemen, tim 11 juga ikut menggandeng partai nonparlemen.
“Silakan partai memiliki kriteria, kami akan dukung dan dorong, yang penting harus ada perubahan di Boyolali seperti yang dikehendaki masyarakat, siapa pun calonnya,” kata dia.
Alif menjelaskan komunikasi secara resmi memang belum dilaksanakan komunikasi dengan empat parpol non-PDIP. Namun, ia menyebut seusai Lebaran akan menjalin silaturahmi dan komunikasi untuk mendorong perubahan ke depan. Sehingga, apa yang diinginkan warga tentang adanya pergantian rezim bisa terwujud.