KRjogja.com - SUKOHARJO - Tenaga tanam dan panen padi secara manual menggunakan manusia masih dibutuhkan petani. Bahkan petani sampai mendatangkan dari luar daerah saat musim tanam dan panen padi. Kebutuhan tersebut dirasakan ditengah gencarnya peralihan menggunakan alat mesin pertanian modern (alsintan).
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Minggu (14/7/2024) mengatakan, kebutuhan tenaga manusia untuk tanam dan panen padi secara manual bagi petani saat ini masih tinggi. Hal tersebut terjadi ditengah gencarnya peralihan sistem pertanian menggunakan alsintan.
"Masih banyak petani menggunakan jasa tenaga manusia untuk tanam dan panen padi secara manual. Bahkan banyak petani yang mendatangkan dari luar daerah," ujarnya.
Kebutuhan tenaga manusia tersebut terlihat saat petani melakukan tanam dan panen padi. Petani memilih sistem pertanian manual karena berbagai faktor. Salah satunya sudah menjadi tradisi secara turun temurun sejak dulu. Selain itu, juga disebabkan lokasi lahan pertanian yang sulit dijangkau atau diakses kendaraan dan alsintan.
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi, Mantan Caleg PKB Ditahan
"Ada juga karena petani melihat lebih percaya tanam dan panen padi secara manual. Jadi tidak terlalu mengandalkan mesin," lanjutnya.
Jigong menjelaskan, kondisi tenaga manusia untuk kebutuhan tanam dan panen padi secara manual memang sudah mulai jarang. Sebab mereka sudah berusia tua dan jarang terjadi regenerasi. Hal ini berdampak pada sulitnya petani mencari tenaga manusia untuk tanam dan panen padi secara manual.
"Petani sulit menjadi tenaga untuk tanam dan panen padi. Kalaupun ada terpaksa harus bergantian karena banyaknya lahan sawah yang mau tanam atau panen. Sedangkan tenaganya terbatas karena sudah berusia tua," lanjutnya.
Jigong menjelaskan, lebih terpaksa lagi saat petani harus segera tanam dan panen padi. Petani reka mendatangkan tenaga dari luar daerah baik di wilayah Solo Raya maupun sampai luar provinsi Jawa Tengah.
"Pernah ada petani yang sampai mendatangkan tenaga untuk tanam dan panen padi dari Pacitan Jawa Timur," lanjutnya.
Baca Juga: NIK Resmi Sebagai NPWP Mulai 1 Juli 2024
Pengurus P3A Dam Colo Timur tidak mempermasalahkan pilihan petani yang menggunakan tenaga manual dan alsintan untuk tanam dan panen padi. Petani tetap diminta terus melakukan tanam padi demi menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional.
"Tidak harus dipaksakan manual atau alsintan. Petani tetap tanam dan bisa panen padi untuk ketahanan pangan," lanjutnya.
Petani Desa Mayang Kecamatan Gatak Sarmin mengatakan, masih menggunakan tenaga manual manusia untuk tanam dan panen padi karena terbantu dari keluarga dan saudara. Tenaga tersebut rutin membantu saat musim tanam dan panen padi.