SEMARANG, KRJOGJA.com - Kedengarannya memang aneh. Namun kenyataan aksi perampokan jalanan disertai kekerasan dengan kerugiqn Rp 400 juta lebih di Demak dengan sasaran truk bermuatan barang berharga melibatkan nara pidana di dalam LP. Bahkan dua napi dari LP berbeda, yakni penghuni LP Pati dan LP kelas I Kedungpane Semarang.Â
Keanehan itu seperti diungkapkan Dir Reskrim Um Polda Jateng Kombes Pol Budhi Hariyanto. Sebab, biasanya kasus yang melibatkan napi, sebagai pengendali adalah kasus peredaran narkoba. "Perampokan dengan sasaran truk di jalan itu terbilang aneh karena melibatkan dua napi di LP berbeda," ucap Budhi Hariyanto pada gelar kasus, Rabu (20/11/2019) sore.Â
Selain kedua napi W (55) penghuni Lapas Pati dan penghuni LP Kedungpane J (55), juga diamanankan ketiga rekannya yang berperan di lapangan AJ(47), Sy(37) dan JT(33).Â
Penyidik juga menyita barang bukti diantaranya truk, dua ponsel,uang tunai Rp 1.350.000, empat karton suku cadang kendaraan (spare part), lampu, perlengkapan tatto dan 19 karton obeng, semua senilai Rp 400 juta.Â
Dir Reskrim Um yang didampingi Kabid Humas Kombes Pol Iskandar mengatakan, kedua napi dalam aksinya, memang tidak terjun langsung, tapi mereka dengan menggunakan ponsel sebagai perantara penjualan barang hasil rampokan. Dan satunya, J mencarikan pembeli atau penadah.Â
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar mengatakan penangkapan komplotan perampokan dengan sasaran truk diawali dari penemuan sopir truk Philipus dalam keadaan tangan serta kedua kaki terikat disamping mulut ditutup lakban di pinggir jalan kawasan hutan Tingkir Salatiga pada dinihari 4 November lalu. Korban Philipus asal Surabaya ditemukan oleh orang yang lewat. Korban atas nasib menimpanya terus lapor kantor kepolisian terdekat hingga ke Unit Jatanras Dit Reskrim Um Polda Jateng.Â
Sementara korban dalam laporannya menjelaskan ia menjelang tengah malam dalam perjalanan membawa barang dari Surabaya ke Jakarta sesampai di jalan lingkar Demak menepikan truk bermaksud istirahat. Di sepanjang jalan itu juga ada truk lain berhenti.
Namun, Philipus yang sendirian ketika beristirahat tiduran di jok, belakang stir tiba tiba dikejutkan kemunculan kawanan perampok yang naik kabin truknya. Philipus belum sempat ke luar kabin truk keburu diperlakukan kasar dicekik, disekap dan tangan serta kaki diikat.Â