KENDAL, KRJOGJA.com - Gara-gara dengan perkataan sang kekasih, seorang pria nekat membunuh pacarnya sendiri. Dengan sadis pelaku menghabisi nyawa Fitria Anggraeni (25) warga Limbangan Tanggulangin Kendal dan jasadnya dimasukan dalam kamar mandi. Agar jejak pembunuhan tak terungkap, pelaku DPS (27) warga Dusun Krajan Desa Puguh Kecamatan Boja menyimpan tubuh kekasihnya itu di dalam bal mandi rumahnya yang kemudian dicor menggunakan semen.
Aksi keji tersangka ini terungkap setelah ia tertangkap petugas usai melakukan aksi pembegalan terhadap Kasiyati (41) warga Ngabean Boja Kendal saat korban hendak berangkat kerja, Jumat (23/02/2018) pagi. Ketika dalam perjalanan tiba-tiba pelaku menghadang korban lalu memukul kepala perempuan itu hingga terjatuh.
Setelah korban tak berdaya pelaku merampas motor lalu membawanya pergi. Setelah dilakukan penyelidikan dan pengejaran petugas akhirnya berhasil menangkap tersangka di rumahnya.
Saat melakukan penggeledahan untuk menemukan barang bukti lain, petugas dibuat curiga dengan bak mandi rumah tersebut yang semennya masih basah. Polisi lalu membongkar bak itu dan ternyata di dalamnya terdapat jasad seorang wanita tanpa busana yang diketahui sebagai Fitria Anggraeni.
“Tadi kami curiga cor bak mandi masih basah. Lalu kami lakukan pembongkaran paksa ternyata di temukan jenasah perempuan, " ujar Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar kepada KRJOGJA.com, Jumat (23/02/2018).
Polisi segera mengintrogasi pelaku dan terungkap jika Fitria Anggraeni merupakan kekasih yang telah dihabisinya beberapa hari lalu. Pelaku yang diketahui telah memiliki istri ini mencekik leher pacarnya yang bekerja di tempat hiburan malam tersebut setelah sebelumnya ia tersinggung saat menagih utang kepadanya.
“Menurut keterangan tersangka, ia nekat membunuh korban karena merasa kesal terhadap korban yang melontarkan kata-kata kotor saat dirinya menagih hutang. Korban dibunuh dengan cara dicekik,†ungkapnya.
Fitria Anggraeni diketahui menghilang sejak sepekan lalu, terakhir diketahu ia dijemput pelaku dan setelah itu tak kembali ke rumah. “Saya tidak kenal orang yang menjemput anak saya, pergi kemana juga tidak mengetahuinya. Tapi seminggu tidak pulang dan baru saya tahu kalau anak saya sudah meninggal," ujar Sumiyati, ibu korban.
