Kedua, kegagalan panitia dalam melunasi pembayaran artis dan vendor menunjukkan kurangnya profesionalisme dan etika bisnis. Ini berdampak langsung pada kehadiran artis dan kualitas acara, yang pada akhirnya menimbulkan kemarahan penonton.
Ketiga, tindakan panitia yang kabur dari tanggung jawab memperparah situasi. Ketidakhadiran panitia di lokasi membuat situasi semakin tidak terkendali, karena tidak ada yang memberikan penjelasan atau mencari solusi untuk masalah yang ada.
Kerusuhan ini juga menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat terhadap penyelenggaraan acara publik. Pemerintah daerah dan pihak berwenang harus memastikan bahwa penyelenggara acara mematuhi standar tertentu sebelum diberi izin untuk mengadakan acara. Ini termasuk memastikan bahwa semua kewajiban finansial dipenuhi dan ada rencana kontingensi untuk menghadapi situasi darurat.
Fakta-Fakta Kejadian Lentera Festival 2024
-
NDX AKA dan Guyon Waton Gagal Tampil: Guyon Waton dan NDX AKA batal tampil karena panitia tidak melunasi pembayaran honor mereka.
-
Biaya Sewa Peralatan Belum Dilunasi: Panitia belum melunasi biaya sewa peralatan konser seperti sound system dan properti lainnya.
-
Penonton Membakar Panggung dan Sound System: Kemarahan penonton memuncak ketika konser dibatalkan, menyebabkan mereka membakar panggung dan sound system.
-
Panitia Kabur: Kapolresta Tangerang menyatakan bahwa EO atau panitia kabur dan tidak bertanggung jawab atas acara tersebut.
-
Panitia Meminta Maaf: Penyelenggara Lentera Festival 2024 menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram, berjanji akan bertanggung jawab dan melunasi honor artis yang diundang.
-
Permintaan Penonton untuk Investigasi: Penonton yang kecewa meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengembalikan uang mereka. Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang dilakukan. (*)