Tersangka DH mengatakan mendapat order pembuatan upal dari SM. Ia pun lantas membuatnya bersama AR, dengan cara mendesain menggunakan komputer dan perangkat pemindai. Pengerjaan upal secara bertahap sampai pada tahap akhir dengan penggosokkan sesuatu agar terlihat sama dengan uang asli.
"SM pernah pesan karena kurang puas lalu pesan lagi agar mirip yang asli. lalu saya kerjakan hingga kemudian tertangkap," katanya.
Dikatakan telah beroperasi selama 3 bulan terakhir dengan sasaran upal pada warga terutama pedagang, untuk satu uang asli akan ditukar 3 upal. Selama operasional itu telah lupa berapa upal yang diproduksi. " Sudah banyak yang beredar. Penjualan secara perlahan," katanya (Osy)