KULONPROGO, KRJOGJA.com - Kendati hasil assesment atau penilaian terhadap Bandara Internasional Yogyakarta/Yogyakarta International Airport (BIY/YIA) dinyatakan kondisi aman dan normal, tapi penjagaan keamanan di BIY tetap dilakukan dengan membentuk Airport Security Committee (ASC) atau komite keamanan bandara. Bahkan untuk mempercepat pemahaman atas diberlakukannya ASC, komite tersebut menggandeng Airport Council International (ACI) untuk mempercepat pemahaman atas berlakunya ASC.
Adapun ancaman yang paling mungkin timbul dan dianggap mengganggu keamanan BIY terkait keberadaan drone dan balon udara. ASC bertugas menggabungkan penilaian ancaman masing-masing yang terkait operasional bandara.
Baca juga :
Tinjau BIY, Jokowi Puji Kecepatan Proyek Bandara
Ada Bandara Baru, Driver Asal Kulonprogo Baru Sebagai Penonton
Tentunya bukan seluruh kerawanan yang dibicarakan tapi hanya tiga sampai lima ancaman terbesar dan paling mendekati, karena sebenarnya ancaman bandara bukan hanya ditujukan ke pimpinannya saja, tapi juga PT Angkasa Pura (AP) I dan komite. Vice President ASC BIY Doni Subardono mengungkapkan, ASC beranggotakan sejumlah pihak terkait yakni TNI, Polri, Satuan Radar (Satradar), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Intelijen Negara (BIN), kantor imigrasi, karantina, kesehatan, pemerintah dan airlines.
“Anggota ASC diberi gambaran tentang apa yang berlaku di airport kelas dunia atau internasional, terutama tentang peranan komite terhadap penjagaan keamanan bandara,†tegas Doni Subardono usai pertemuan dengan anggota ASC.
BIY, ungkap Doni, merupakan bandara baru sehingga komitenya harus berisi orang-orang baru. Kerja sama kemudian dijalin dengan ACI guna mempercepat pemahaman. Apa yang berlaku di dunia, akan diberlakukan juga di BIY. “Jika BIY mau disamakan kelasnya dengan bandara dunia maka tidak ada pilihan kita harus berkomitmen terkait penjagaan keamanan sesuai bandara kelas dunia,†tegasnya.