"Karena itu penambahan frekuensi kereta ke bandara perlu ditingkatkan lagi selain juga nanti akan dibangun jalur khusus kereta bandara dari Stasiun Kedundang ke BIY," terangnya.
Pihaknya berharap frekuensi perjalanan kereta penumpang BIY bisa diperbanyak lagi. Jika perjalanan dari Stasiun Tugu menuju BIY hanya butuh waktu 35 menit maka tiap 15 menit ada kereta yang berangkat. "Saya minta, hari Rabu Daops VI sudah melaporkan pola operasi yang baru sehingga ada kepastian dengan headway lebih rapat untuk penumpang BIY," katanya.
Diungkapkan, pada masa mendatang, potensi penumpang yang bisa dilayani moda kereta api bandara dinilainya cukup tinggi. Hal tersebut mengacu proyeksi penumpang jasa penerbangan di Yogyakarta yang mencapai 20 juta melalui BIY maupun Bandara Internasional Adisucjipto. Kedua bandara juga beroperasi berbarengan dan saling terkoneksi.Â
"Katakanlah sekarang ada 10 juta penumpang, masing-masing bandara lima juta penumpang. Kalau bisa, kita cover semuanya dengan kereta bandara, tapi di sini (BIY) tentu penumpangnya akan terus meningkat," tuturnya.
Baca Juga:Â Ada Bandara Baru, Daya Tarik Wisata Jogja Harus Didukung
Tentang jalur kereta menuju BIY, Menhub Budi mengatakan, trasenya akan dibangun dengan kombinasi tipe elevated atau melayang dan at grade atau datar. Jalur tersebut tidak ada yang benar-benar sejajar permukaan tanah melainkan rata-rata jalurnya berada di ketinggian 3-4 meter. Stasiun Kedundang nanti akan diaktifkan lagi jadi stasiun persimpangan dari jalur utama selatan dengan jalur menuju BIY. "Prinsipnya tidak ada yang di tanah, at grade, flat di ketinggian 3-6 meter. Pembebasan lahan tetap perlu tapi nanti orang masih bisa melintas di bawahnya," jelas menhub.Â
Dalam upaya menambah jumlah penerbangan khususnyua rute luar Jawa, maka Menhub Budi mendorong maskapai memindahkan penerbangan rute luar Jawa ke BIY. Seperti rute Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara.Â
Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Zulmafendi menegaskan, tahap awal jalur kereta BIY akan dibangun sepanjang 500 meter pada sisi Stasiun Kedundang maupun di area bandara. Lelang pekerjaan akan dilakukan Oktober 2019.