Krjogja.com, KULONPROGO - Arung Progo 'Klasik Progo World Class River' 2023 yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, bekerja sama Pengurus Daerah (Pengda) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) DIY berjalan lancar dan sukses.
Melihat tingginya animo peserta dan masyarakat menyaksikan even tingkat nasional tersebut, banyak pihak berharap kegiatan serupa digelar rutin, lantaran selain mampu mengangkat potensi wisata air dan promosi wisata yang ada di Kapanewan Kalibawang.
Event tersebut juga menjadi ajang latihan bagi kalangan atlit lokal, memberdayakan masyarakat bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Para atlit dari luar daerah menginap di homestay dan menikmati kuliner lokal.
Baca Juga: UMS Bangun Camp Kandidat Guru Besar di Karimunjawa
Kepala Dispar setempat, Joko Mursito SSn MA mengatakan, berbagai kejuaraan yang digelar dalam event 'Klasik Progo World Class River' 2023 didanai Dana Keistimewaan (Danais) di antaranya Slalom dilaksanakan di Kawasan Gerbang Samudra Raksa (GSR) Kalurahan Banjaroya, Kalibawang.
Sedangkan Kategori Down River Race (DRR) star dari Kawasan GSR finish di Kawasan Ancol Banjaroya. Melalui event ini diharpkan bisa merangkai kekuatan yang ada di Kalibawang terdiri empat kalurahan, Banjaroyo, Banjarasri, Banjararum dan Banjarharjo.
"Harapannya ke depan jadi kawasan sangat baik, standart untuk teman-teman berarung jeram. Selain kita akan mengembangkan arung jeram sebagai wisata kita juga berharap ada atlet-atlet berprestasi dari aktivitas arung jeram yang kami gelar," katanya pada penutupan acara, Minggu (26/11/2023).
Baca Juga: Dukung Pengembangan Agrikultur PLN Beri Kemudahan Electrifying Agriculture dan Layanan Digital
Disinggung tentang nama kegiatan 'klasik', karena start di Klangon dan berhenti di Kisik. "Jadi kita menamai klasik dan ini akan kita gabungkan pokdarwis dengan desa wisata, kaluharan dengan kapanewon dan seluruh lapisan masyarakat tentu selalu didukung Dispar dan FAJI serta danais," ungkap Joko.
Paniradya Pati Kaistimewaan Aris Eko Nugroho menegaskan, arung jeram di Sungai Progo akan digelar rutin, tapi tak hanya sekadar event melainkan melibatkan warga.
"Kita sadar aktivitas dan potensi setiap daerah berbeda dan di sini ada empat Banjar dan kami berharap betul, empat Banjar itu mau bersatu, berkonsep bareng sehingga mampu memberikan kesadaran bagi masyarakat," tuturnya.
Ketum FAJI DIY, Agus Langgeng Basuki menjelaskan, festival berjalan lancar dan menarik wisatawan. Sejak awal animo peserta tinggi, datang dari Pulau Jawa dan luar Jawa.
"Banyak manfaat bisa dipetik dari event ini. Munculnya atlit dari Kulonprogo yang bisa dibina jadi atlet tingkat DIY," ujarnya.