Krjogja.com - KULONPROGO - Kondisi gedung SD Negeri Jlaban, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kerusakan parah.
Hampir semua bangunan ruang kelas mengalami kerusakan cukup parah. Kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap kegiatan belajar mengajar, lantaran ruang kelas terpaksa ditutup, sehingga tidak ada aktivitas di ruangan tersebut.
Kondisi memprihatinkan juga nampak di plafon kamar mandi. Bahkan ada siswa trauma setelah tertimpa plafon kamar mandi.
Baca Juga: Gandeng Pusat Studi Pancasila UGM BPIP Gelar Seminar dan Bedah Buku
Kerusakan parah dan memprihatinkan nampak terjadi pada bagian atap bangunan, kayu-kayu penopangnya nampak telah lapuk dan keropos. Sehingga menyebabkan sejumlah plafon ruangan jebol.
Tercatat enam ruang kelas, kantin, ruang laboratorium, gudang dan kamar mandi rusak parah. Bahkan ruang kelas 5 terpaksa ditutup karena dinilai membahayakan siswa. Para siswa pun harus dipindah ke ruangan komputer untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Ada enam kelas dan semuanya rusak. Selain kerusakan pada atap yang mengakibatkan ruang kelas bocor saat musim penghujan. Kerusakan juga terjadi pada hampir semua kusen jendela dan daun pintu. Semuanya keropos dan terlepas dari bagiannya sehingga sangat mengkhawatirkan," kata Kepala SDN Jlaban, Endah Suprihatin, baru-baru ini.
Baca Juga: Unit Pendidikan Margoyoso adakan Gebyar Wisuda ke XII Beri Penghargaan Santri Teladan
Usia bangunan sekolah yang sudah sangat tua serta belum pernah direnovasi besar, disinyalir menjadi penyebab kerusakan sekolah tersebut. Pihak sekolah juga sudah melaporkan kondisi memprihatinkan bangunan sekolah setempat pada pihak terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Arif Prastawa SSos sebelum dimutasi jadi Inspektorat Daerah beberapa waktu lalu menegaskan, Disdikpora akan bergerak cepat mengatasi kerusakan parah SDN Jlaban. Dengan memanfaatkan ABPD Perubahan.
"Proses rehabilitasi gedung SDN Jlaban dipastikan akan dilakukan secepatnya pada 2024. Kami mengambil langkah strategis dalam menangani situasi darurat di sekolah tersebut. Kami sudah minta Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk melakukan assesmen bangunan sekolah yang mengalami kerusakan parah," kata Arif.
Selain melakukan assesmen terhadap kondisi bangunan, pihak Disdikpora juga akan mengusulkan rencana perbaikan gedung sekolah pada 2024. Selain SDN Jlaban, Disdikpora juga akan segera merehab tiga sekolah lain yang mengalami kerusakan parah.
"Ada 365 SD dan 65 SMP di Kulonprogo atau 15 persen sekolah kondisi bangunannya mengalami kerusakan, karena sudah berusia sangat tua dan itu perlu segera dilakukan perbaikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya. (Rul)