GKR Hemas Tegaskan Penguatan Empat Pilar MPR RI Mulai dari Desa

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 19:50 WIB
GKR Hemas (tengah) saat kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. (Foto: Istimewa)
GKR Hemas (tengah) saat kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. (Foto: Istimewa)

Krjogja.com - KULONPROGO - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sekaligus anggota MPR RI, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, menegaskan komitmennya untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tingkat akar rumput. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Dari Desa untuk Indonesia: Menguatkan Empat Pilar MPR di Akar Rumput' yang digelar di Kalurahan Wahyuharjo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Selasa (29/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, perangkat desa, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan. Dalam sambutannya, GKR Hemas menekankan pentingnya pemahaman dan penghayatan Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, keempat pilar tersebut adalah fondasi utama dalam menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan zaman.

Baca Juga: Kahudi Doakan PSIM, Van Gastel Sebut Harusnya Cetak Lebih Banyak Gol

"Desa adalah tempat di mana nilai-nilai kehidupan berbangsa tumbuh dan berkembang. Jika nilai-nilai Empat Pilar MPR seperti gotong royong, persatuan, dan toleransi mengakar kuat di desa, maka Indonesia akan berdiri kokoh. Perubahan dan kekuatan bangsa harus dimulai dari masyarakat, dari desa, karena di sanalah denyut nyata kehidupan kebangsaan terasa," ujar GKR Hemas.

Wakil Ketua DPD RI itu juga menekankan perlunya pendekatan yang lebih membumi dalam menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan. "Membumikan nilai-nilai Empat Pilar tidak bisa hanya dilakukan secara formal. Kita perlu pendekatan yang membumi, partisipatif, dan berbasis budaya lokal, agar masyarakat benar-benar merasa memiliki dan mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Sebagai contoh aktual, GKR Hemas menyinggung tradisi Pacu Jalur dari Riau yang sempat diklaim negara lain. Ia menilai hal tersebut menjadi bukti pentingnya memperkuat kesadaran kebangsaan melalui pelestarian budaya. "Ketika warisan budaya seperti Pacu Jalur diklaim pihak luar, itu bukan hanya soal tradisi yang hilang, tapi juga soal jati diri bangsa yang terancam. Maka dari itu, kita harus menjaga budaya lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari semangat kebangsaan, terutama dalam menjaga keutuhan NKRI dan semangat Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.

Baca Juga: Fenomena Rojali dan Rohana

Kegiatan berlangsung secara dialogis dan interaktif, warga turut menyampaikan aspirasi serta pengalaman mereka dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan di lingkungan desa. Diskusi ini menunjukkan bahwa desa-desa di Indonesia memiliki kekuatan kolektif yang besar dalam merawat kebhinnekaan dan memperkuat identitas nasional. Antusiasme masyarakat pun terlihat dari berbagai tanggapan yang mencerminkan kepedulian terhadap kondisi bangsa serta harapan terhadap peran MPR RI dalam memperkuat demokrasi dan semangat kebangsaan.

Melalui kegiatan ini, GKR Hemas berharap sosialisasi Empat Pilar MPR tidak berhenti sebagai agenda seremonial semata. "Sosialisasi ini harus menjadi gerakan nyata yang tumbuh dari bawah dan sesuai dengan nilai-nilai luhur masyarakat setempat," pungkasnya. (Dev)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X