Baca Juga: UGM Sampaikan Seruan Moral, Minta Pemerintah Hapus Kebijakan yang Tak Berpihak Pada Keadilan
Sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, dikumpulkan untuk dijual kembali, sedangkan sampah organik dimanfaatkan untuk pembuatan kompos serta bahan dasar eco-enzim.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN UAD Unit II.C.2 menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan sekadar menjaga kebersihan, melainkan juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Kami berupaya mengajak seluruh warga untuk lebih peduli pada lingkungan. Sampah bukan hanya masalah, tetapi juga bisa menjadi sumber manfaat jika dikelola dengan benar,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan di Tanggal 11 Agustus 2025, mahasiswa KKN UAD Unit II.C.2 bersama Dukuh dusun Klepu Hendri Bhakti Putra mengadakan sosialisasi pembuatan eco-enzim.
Eco-enzim merupakan cairan alami hasil fermentasi limbah organik, seperti sisa buah dan sayuran, gula merah, serta air.
Cairan ini memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai cairan pembersih ramah lingkungan, pengusir serangga, pupuk cair, hingga penyeimbang ekosistem.
Bahan-bahannya terdiri dari limbah organik (kulit buah atau sayuran), gula merah, dan air dengan perbandingan tertentu. Campuran tersebut kemudian difermentasi selama tiga bulan hingga menghasilkan cairan eco-enzim siap pakai.
Baca Juga: Pameran Perangko di FSR ISI Yogya, Bawa Catatan Sejarah dan Budaya di Zamannya
Program ini diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah organik yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
“Kami ingin agar warga tidak hanya membuang sampah, tetapi juga memanfaatkannya. Dengan eco-enzim, kita bisa menjaga lingkungan sekaligus memperoleh produk bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari,” jelas salah satu anggota KKN.
Dengan adanya upaya pengelolaan sampah terpadu dan sosialisasi eco-enzim ini, Dusun Klepu menjadi salah satu contoh nyata bagaimana program KKN mampu menggerakkan masyarakat pedesaan untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Tak berhenti pada eco enzim, mahasiswa KKN UAD juga melakukan sosialisasi mengenai praktik pembuatan lilin dari limbah rumah tangga. Salah satu bahan utama yang digunakan adalah minyak jelantah, yang biasanya dibuang setelah pemakaian di dapur.
Melalui proses sederhana, minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi lilin yang bermanfaat sebagai penerangan maupun pengharum ruangan kegiatan ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN UAD di Tanggal 11 Agustus 2025.
Baca Juga: PSIM Menang di Malut United, Van Gastel Ungkap Kunci Kemenangan