KRjogja.com - KULONPROGO - Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo menggelar agenda rutin tahunan Kejuaraan Arung Progo Festival 2025 di Sungai Progo. Event berkelas nasional ini terlaksana berkat kerjasama Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) DIY.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dispar setempat, Sutarman MEng menjelaskan, pihaknya menggelar olah raga air yang mampu memacu adrenalin para peserta tersebut juga sebagai upaya memperkenalkan Gerbang Samudera Raksa sebagai pintu gerbang menuju Candi Borobudur.
"Arung Progo Festival 2025 yang didukung Dana Keistimewaan (Danais) DIY berlangsung empat hari, Kamis-Minggu (20-23/11/2025). Adapun dipilihnya olah raga arung jeram di lokasi tersebut didasari potensi untuk menarik atlet dan komunitas arung jeram dari berbagai daerah di luar DIY agar datang ke sini," kata Sutarman di Sekretariat Kejuaraan, Gerbang Samudera Raksa, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, Kamis (20/11/2025).
"Melalui event Arung Progo Festival kami bisa mengenalkan destinasi wisata Kulonprogo hingga ke luar DIY. Apalagi komunitas arung jeram tersebar di seluruh kota di Jawa dan Indonesia," jelas Sutarman.
Dalam penyelenggaraan Arung Progo Festival, pihaknya menerapkan pola tertentu. Untuk tahun ganjil seperti 2025, fokus utama adalah kejuaraan Nasional. Sedangkan di tahun genap, seperti 2026 nanti ditargetkan bisa menjadi tuan rumah kejuaraan internasional, minimal setingkat Asia Pasifik.
"Untuk kejuaraan internasional tahun depan, persiapan yang kami lakukan tentu lebih panjang, termasuk upaya penggalangan dana atau funding dan pencarian sponsor untuk mendatangkan peserta dari luar negeri. Berdasarkan kegiatan sebelumnya, peserta internasional biasanya datang dari negara-negara Asia Pasifik, seperti Malaysia dan Filipina," ungkapnya.
Baca Juga: Duo Rambitan Yeremia/Sarah Menang Dramatis, Debut Langsung Antar ke Perempat Final Indonesia IC 2025
Selain sebagai ajang kompetisi, Arung Progo Festival juga memiliki dimensi sosial. Kegiatan ini sekaligus berfungsi layanan rescue. Tim rescue dari Kulonprogo berpartisipasi aktif dalam festival. Sehingga menjadikan Arung Progo Festival 2025 sebagai gabungan antara olahraga dan kegiatan sosial.
Pihaknya Optimis, kegiatan wisata olah raga ini membawa dampak positif bagi perkembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama bagi desa-desa wisata sekitar. "Melalui event tingkat nasional kami bisa mengenalkan objek dan Desa Wisata. Semakin banyak yang berkunjung tentu semakin banyak pula yang menggunakan fasilitas di sini, seperti homestay," tutur Sutarman.
Sementara itu Ketua Faji DIY, Agung Langgeng Basuki mengungkapkan, Arung Progo Festival telah memasuki penyelenggaraan tahun ke empat. Ajang tahun ini fokus skala nasional dan berhasil mendatangkan peserta dari luar daerah, seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Meski berskala nasional, kejuaraan 2025 memperkenalkan kategori baru yang jarang dilombakan yakni Lomba Rescue. Kategori ini pertama kali diselenggarakan dan melengkapi kategori utama lainnya. "Untuk jenis lomba yang dipertandingkan meliputi Karet R4, Kayak, River Boarding dan Lomba Rescue," jelasnya menambahkan dalam upaya menjaga keamanan atlet, panitia melakukan penyesuaian lokasi start lomba.
"Karena debit air Sungai Progo sedang naik dan pertimbangan arus, maka lokasi start dinaikkan ke Gethek Balong di wilayah Magelang dan finish tetap di area Gerbang Samudra Raksa. Keputusan tersebut untuk memastikan keamanan festival. Meskipun peserta merupakan atlet, tapi kami tetap mempertimbangkan debit air dan arus sesuai arahan Risk Director dan Safety Director," ujar Langgeng.