Krjogja.com, KULONPROGO - Patung kereta ditarik 12 ekor kuda menjadi landmark baru bagi Kabupaten Kulonprogo khususnya di sektor pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) setempat, Joko Mursito SSn MA menjelaskan 'tetengger' yang di tempatkan di Simpang Tiga Milir Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih tersebut diberi nama 'Adhikari Jaladara'.
Adhikari merupakan bahasa Sansekerta yang berarti istimewa, sedangkan nama Jaladara terinsipirasi dari Kyai Jaladara, sebuah kereta dewa milik Prabu Kresna dalam kisah Mahabarata.
Baca Juga: Gelaran Lenovo Future Creator di 5 Kota, Mampir ke UNY Dukung Kreativitas Anak Muda
"Kereta Kyai Jaladara juga ada versi aslinya yang dibuat di Jawa pada 1870-90an semasa pemerintahan Sultan HB VII. Karena sumber anggarannya dari Dana Keistimewa (Danais) maka kami memilih Adhikari Jaladara sebagai kereta yang istimewa," kata Joko Mursito, Selasa (5/12/2023).
"Kami beri judul 'Adhikari Jaladara' karena kalau pakai Kresna Duta pertimbangannya sudah banyak yang pakai dan nama tokoh bisa bercabang interpretasi (idola dan sebagainya)," terangnya.
Kereta Jaladara yang ditarik 12 ekor kuda melambangkan jumlah kapanewon di Kulonprogo. Karena sumber anggarannya dari Danais maka kami memilih "Adhikari Jaladara" sebagai 'Kereta yg Istimewa'.
Baca Juga: Satu Data Indonesia Didorong, Mudahkan Kebijakan Tata Kelola Pemerintahan
Kehadiran landmark baru tersebut akan menjadi ikon pariwisata baru Kabupaten Kulonprogo. Patung kereta yang sedang ditarik 12 ekor kuda diberi warna silver dengan disinari lampu terang mampu menarik perhatian pengendara yang melintas di sekitar lokasi.
Landmark baru 'Adhikari Jaladara' terletak di dalam area Taman Adipura, pinggi ruas Jalan Nasional Yogya-Wates tepatnya simpang tiga Milir, Kedungsari, Pengasih.
Menurut Joko Mursito, Patung 'Adhikari Jaladara' mulai dibangun 6 September 2023, pengerjaan calon ikon baru pariwisata Kulonprogo tersebut lebih cepat dari waktu yang ditargetkan rampung pertengahan Desember.
Baca Juga: SSA dan Manahan Jadi Opsi Kandang Sementara PSS
Pembangunannya sendiri diinisiasi Dispar Kulonprogo dengan anggaran dari Danais DIY sekitar Rp 1,8 miliar.
Selain kereta, di landmark ini juga terdapat patung 12 ekor kuda yang melambangkan jumlah 12 kapanewon di Kulonprogo. Kehadiran landmark tersebut untuk memperindah tampilan sekaligus menguatkan kesan Kulonprogo sebagai daerah pariwisata.