liputan-khusus

PLTS Terapung Cirata Berbasis Energi Bersih, Langkah Konkret Transisi Energi Menuju 'Green Energy'

Sabtu, 2 Desember 2023 | 13:40 WIB
PLTS Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat yang diresmikan Presiden Joko Widodo 9 November 2011, terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia. (Foto: Dok PLN

"Kapasitas PLTS Terapung Cirata masih bisa dikembangkan lebih besar lagi, dengan total potensi maksimum mencapai sekitar 1,2 GWp apabila memanfaatkan 20 persen dari luas total Waduk Cirata," ungkap Arifin Tasrif.

Menurut Menteri ESDM, pengembangan pembangkit solar PV skala besar ini juga bisa menjadi daya tarik industri untuk membuat bahan baku solar PV. "Harapannya bahan baku bisa dikembangkan di Indonesia supaya tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)-nya bisa full," ujarnya.

Menurut Dirut PLN Darmawan Prasodjo, pembangunan PLTS Terapung Cirata menjadi langkah nyata PLN dalam mendukung Pemerintah melakukan transisi energi. PLN mengembangkan green enabling transmission line dan smart grid yang merupakan bagian dari skema Accelerating Renewable Energy Development (ARED) di PLTS ini, sehingga mampu menyuplai listrik dari sumber EBT yang terpisah dan terisolasi menuju pusat demand listrik di perkotaan.

"Listrik dari PLTS Apung Cirata ini 20 kiloVolt (kV) yang kemudian kami sambungkan di gardu induk, kemudian diubah menjadi 150 kV dan langsung masuk ke transmisi Jawa-Bali. Artinya, ini akan dikonsumsi baik oleh rumah tangga maupun industri," jelas Darmawan.

Baca Juga: Sambut Bonus Demografi, Wapres Dorong Pembenahan Sektor Ketenagakerjaan Melalui Kolaborasi

Ditegaskan, PLN berkomitmen untuk terus mengakselerasi transisi energi di Tanah Air dengan meningkatkan bauran EBT hingga 75 persen atau setara dengan 61 GW sampai tahun 2040. Melalui ARED, Darmawan menargetkan penambahan bauran EBT secara signifikan masuk ke dalam sistem PLN, yakni dari hidropower sebesar 25,3 GW, panas bumi 6,7 GW, serta surya dan angin 28 GW.

"Transisi energi ini sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga momentum pembangunan ekonomi yang pesat, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pada saat yang sama, menjaga lingkungan," tandas Darmawan.

Direktur Utama PLN Nusantara Power (NP) Rully Firmansyah menjelaskan, PLTS Terapung Cirata 193 MWp ini dapat untuk melistriki sebanyak 50.000 rumah dengan asumsi setiap rumah sebesar 15 KWh perhari. Selain itu, akan berkontribusi mengurangi emisi karbon 586,3 ton perhari.

Baca Juga: Pengguna Kendaraan Listrik Disarankan Manfaatkan Fasilitas Tukar Baterai

"Jadi dalam setahun akan mengurangi emisi karbon hingga 214.000 ton. Ini merupakan komitmen kami untuk menyalurkan listrik yang hijau kepada masyarakat secara berkelanjutan," tandas Rully.

Presiden Jokowi mengakui, melalui perkembangan teknologi, pengembangan listrik berbasis energi bersih akan dapat terus digenjot. Inovasi teknologi dan jalur transmisi yang kokoh dapat menjawab tantangan EBT soal intermitensi.

"Di Indonesia bisa kita manfaatkan dan saya yakin pasti bisa, karena sekarang teknologinya sudah ada. Misalnya di pembangkit surya dan angin ada tantangan cuaca, tapi bisa kita atasi dengan membangun smart grid, sehingga meskipun cuaca berubah-ubah listriknya tetap stabil," kata Presiden.

Baca Juga: Pendidikan Vokasi Perlu Kembangkan Pembelajaran OBE

Menurutnya, teknologi smart grid juga bisa mendorong terciptanya akses listrik bersih yang merata bagi seluruh masyarakat. Lewat jaringan transmisi antarpulau juga bisa mengkoneksikan potensi energi terbarukan di lokasi terpencil ke pusat ekonomi yang membutuhkan listrik lebih banyak.
"Solusinya, kita bisa bangun transmission line (jaringan transmisi) yang nantinya setiap potensi EBT di Sumatera, di Kalimantan dan di Sulawesi, bisa kita salurkan ke pusat-pusat ekonomi," ucap Presiden.

Baca Juga: Mobil Listrik UGM Juara KMLI, Seperti Ini Ternyata Bentuknya

Halaman:

Tags

Terkini

Hati-hati! Cegah Kebocoran Surat Suara

Selasa, 24 Januari 2023 | 12:01 WIB

Bekerja di Perusahaan Start-Up? Siapa Takut!

Kamis, 17 Oktober 2019 | 11:15 WIB

SBY Sebut PDIP dan Gerindra Diuntungkan

Sabtu, 10 November 2018 | 17:17 WIB

Ketika Pacaran Berujung Kekerasan

Rabu, 26 Juli 2017 | 00:17 WIB

Sampah Visual, Pelanggaran yang Membudaya

Jumat, 24 Maret 2017 | 19:26 WIB

Sampah Visual Mahasiswa Marak, Kampus 'Anteng'

Jumat, 24 Maret 2017 | 13:41 WIB

Tips Acara Mahasiswa Laris Tanpa 'Nyampah Visual'

Jumat, 24 Maret 2017 | 10:00 WIB

Sampah Visual Marak, Pemerintah Baru Sebatas Wacana

Jumat, 24 Maret 2017 | 06:43 WIB

Teror Sampah Visual Kaum Terpelajar di Yogyakarta

Jumat, 24 Maret 2017 | 03:50 WIB