Nilai Kejogjaan Dikemas dalam Tembang

Photo Author
- Rabu, 26 Juli 2023 | 16:57 WIB
Ki Saridal menyampaikan materi tembang dolanan anak.  (foto: jayadi kastari)
Ki Saridal menyampaikan materi tembang dolanan anak. (foto: jayadi kastari)

Krjogja.com - YOGYA - Tembang dolanan anak mampu untuk menanamkan watak khas Kejogjaan. Sebanyak 99 persen tembang dolanan anak berisi petuah, nilai-nilai luhur. "Setahu saya 99 persen tembang dolanan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keluhuran budi pekerti," ujar Ki Saridal.


Ki Saridal yang juga Pamong Tamansiswa di Taman Kesenian Ibu Pawiyatan - Tamansiswa bicara dalam Workshop Seri#2 untuk Guru Sekolah Menengah Umum di Hotel Lynn Jogokaryan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu (26/07/2023).


Ki Saridal, dalam workshop ini memang bicara tembang dan macapat sebagai media yang efektif menanamkan watak khas Kejogjaan. Ki Saridal memberi contoh tembang berjudul 'Unggah-ungguh' karya Pamong/guru Tamansiswa, sangat populer.


Lirik syairnya, //nyen esuk sugeng enjing/nyen awan sugeng siang/nyen sore sugeng sonten/nyen mbengi sugeng ndalu//Diparingi matur nuwun/ditimbali matur dalem/nyen liwat derek langkung/nyen lepat nyuwun pangapunten//


"Sambil nembang, diajarkan basa Jawa serta unggah-unggu bagaiamana berperilaku," katanya.


Ditegaskan Ki Saridal, Tembang berjudul 'Unggah-ungguh' saat ditembangkan akan lebih meresap dengan cara diperagakan. "Saya mendengar tembang ini saat mendampingi pamong Tamansiswa Nyi Corijati Moedjiono, Nyi C Margono. Beliau berdua melatih tembang dolanan anak yang biasanya latihan di Pendapa Agung Tamansisa," ucapnya.


Sementara itu, Ki Listyo HK/Cak Lis menyampaikan metode Sariswara Tamansiswa sebagai salah satu aplikasi pendidikan pendidikan khas Kejogjaan. Hari itu, disampaikan langkah, tata laksana penyusunan sesuai kelompok kerja, penyusunan tema Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) dalam timeline langkah kerja.


Selain itu, disampaikan aneka tembang/lagu Empu Tamanskswa pendukung Pendidikan Khas Kejogjaan. Materi tersebut dengan instruktur Hafiz Priyotomo, Yulianto, Nyi Hapsari SL. Kegiatan diakhiri presentasi kelompok tema PKJ.


Sedangkan Ki Andi Jayaprana, Ketua Pelaksana Workshop, kegiatan ini memilih tema 'Implementasi Ajaran Tamansiswa sebagai Bagian dari Widya Saka Tunggal Pendidikan Khas Kejogjaan'. "Workshop ini sekaligus menandai Menuju Abad ke-2 Tamansiswa," ujarnya.


Kegiatan tersebut berlangsung sejak Selasa (25/07/2023) hingga Jumat (28/07/2023) diselenggarakan Pimpinan Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP-PKBTS) bersama Disdikpora DIY.


Workshop menghadirkan narasumber Prof Sutrisna Wibawa MPd (Ketua Dewan Pendidikan DIY, guru besar UNY, UST Yogyakarta), Ki Tri Suparyanto MM (Dosen UST Yogyakarta), Dr Sri Ratna Saktimulya MHum (Dosen - Kaprodi Sastra Jawa UGM), Ki Dr Arif Bintoro Johan MPd (dosen UST Yogya), Ki Listyo HK/Cak Lis (Lab Sariswara Tamansiswa). (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X