Krjogja.com - YOGYA - Yogyakarta sebagai kota budaya menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki warisan budaya tak benda khususnya tari yang beraneka ragam. Berbagai macam genre tari ada di Yogyakarta salah satunya adalah genre Hybrid yang menjadi konsen group tari Jebolan Indonesia’s Got Talent 2010, Pragina Gong (PG).
Koordinator Lapangan Joko Sudibyo dalam keterangannya, Rabu (25/1), menjelaskan, Kelompok Tari Pragina Gong kembali mendapat kesempatan untuk menampilkan sebuah karya tari berjudul Hrusangkali Kandi dalam acara gathering sebuah perusahaan di hotel Grand Keisha Yogyakarta Jumat (20/1). Koreografi ini diciptakan Pragina Gong tahun 2013 untuk menjadi sajian pada malam gala dinner bersama Miss Univers 2013 di hotel Sheraton Mustika Yogyakarta.
Menurut Joko Sudibyo karya ini terinspirasi dari epos Mahabharata. Hrusangkali Kandi yang berarti Panah Srikandi. Menceritakan sosok Srikandi mulai dari belajar memanah kepada Bisma, kemudian jatuh cinta dengan Arjuna, dan berakhir dengan perannya dalam perang Bharatayuddha.
Seiring berjalannya waktu, karya ini mengalami perkembangan dan perubahan di beberapa aspek. Dari aspek durasi, karya ini aslinya berdurasi sekitar 20 menit, namun karena banyak permintaan pihak penyelenggara, Hrusangkali Kandi kini berdurasi lima menit saja. Dari segi cerita yang awalnya berkonsep dramatik dan drama tari kini berubah menjadi dramatik saja yang mana konsep ini hanya fokus pada penekanan suasana dalam adegan serta tidak menampilkan setiap tokoh secara gamblang (simbolik).
Penari lainnya Rusnanda S.Sn. menyampaikan bahwa karya ini dibuat ketika masih kuliah S1 di ISI Yogyakarta. Dalam proses penyusunannya, menerapkan ilmu yang didapatkan dari kampus tersebut.
Dua penari, Wrisca Putri dan Astrid Echa, sepakat bahwa tantangan dalam menarikan tarian ini adalah teknik lifthing
teknik mengangkat tubuh penari. Biasanya dilakukan oleh penari pria namun karena dalam karya ini tidak ada penari pria maka mereka harus melakukannya.
Galih Suci Manganti, Dosen ISI Yogyakarta sekaligus leader Pragina Gong menyampaikan bahwa karya ini masuk dalam ranah tari hiburan sehingga kepuasan penonton yang menjadi ukuran kesuksesan karya ini. Selama ini selalu mendapat sambutan positif baik untuk acara formal maupun non formal. (War)