Dibuka GKR Mangkubumi, Festival Seni Gugus Bagong Lestarikan Warisan Sang Maestro

Photo Author
- Minggu, 30 Oktober 2022 | 10:27 WIB
GKR Mangkubumi saat membuka kegiatan seni Gugus Bagong 2022 , didampingi Butet Kertaredjasa  (foto: istimewa)
GKR Mangkubumi saat membuka kegiatan seni Gugus Bagong 2022 , didampingi Butet Kertaredjasa (foto: istimewa)




YOGYA – Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) kembali menggelar festival seni pertunjukan Gugus Bagong 2022 secara luring, setelah sebelumnya mengadopsi cara kerja video pada 2020 silam. Penyelenggaraan Gugus Bagong merupakan salah satu bentuk komitmen PSBK atas warisan visi kebudayaan maestro seni Bagong Kussudiardja.


Festival seni yang berlangsung pada 29 Oktober hingga 3 Desember 2022, dibuka oleh GKR Mangkumi dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid, Ph.D. di Gedung Diponegoro PSBK.


Dalam sambutannya GKR Mangkubumi sangat mengapresiasi kegiatan seni Gugus Bagong, dan berharap kebudayaan dan kegiatan seni lainnya bisa terus berlangsung di Padepokan ini.


Ruang Gugus Bagong yang dibuka dua tahunan ini menjadi tempat bergugus, berdialog, berjejaring dalam wacana artistik dan pengetahuan penting bagi geliat ekosistem seni yang berkelanjutan bagi para pelaku seni maupun masyarakat. 


Seni pertunjukan termasuk kesenian dengan tantangan terberat saat pandemi. Sifat dasar kerjanya melibatkan banyak orang saat pengerjaan serta mengundang kehadiran penonton secara langsung. Penyesuaian diri dengan situasi baru dilakukan, salah satu caranya dengan mengadopsi cara kerja video. Itulah yang Gugus Bagong 2020 silam lakukan. 


Pada 2022, Gugus Bagong dapat kembali hadir secara luring. Meski begitu, ruang dan cara presentasi seni pertunjukan tentu berbeda dengan sebelumnya. Berbagai hal yang sudah dipelajari dan diadopsi selama pandemi pun berusaha diterapkan untuk penyelenggaraan Gugus Bagong 2022 ini. 


“Adaptasi” dipilih sebagai tema Gugus Bagong 2022, bertepatan dengan usia PSBK 44 tahun, sebagai pengingat bahwa perjalanan puluhan tahun dapat terlewati karena PSBK beradaptasi dengan zaman. Tema ini juga dijadikan penyemangat bagi setiap kerja yang sudah dilakukan kita semua untuk terus menyesuaikan diri. Tema “adaptasi” dihadirkan secara lebih mendalam pada program Gugus Bagong 2022 meliputi Rubik, Pranala, dan Mozaik. 


Dalam pemaparan program Gugus Bagong, salah satu Kurator program pertunjukan Shohifur Ridho’I menejelaskan, “Tahun ini ada 56 pendaftar dan terpilih enam karya yang dianggap bisa merepresentasikan tema “Adaptasi”. Adaptasi pertunjukan bisa dimaknai dengan penyesuaian diri, dan yang kedua mengadaptasi karya inter – teks, hubungan satu karya dengan karya lain,” jelas Ridho. 


Gugus Bagong 2022 terdiri dari 3 program utama yaitu Rubik (program pertunjukan), Pranala (program pameran berbasis arsip), dan Mozaik (program bincang seni). Program-program tersebut mengimplementasikan nilai dan peran Gugus Bagong sebagai ruang perpanjangan semangat produksi dan distribusi pengetahuan terkait seni pertunjukan.


Secara bersamaan, Gugus Bagong juga menawarkan pengalaman membaca dan menikmati pertunjukan dari berbagai sudut pandang. (Kn) 




Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X