BANTUL KRJOGJA.com-Upaya mengendalikan atau memutus meluasnya pandemi, wabah atau ‘pageblug’ (Jawa) Coronavirus Disease-19 (Covid-19), benar-benar telah mempengaruhi bahkan mengubah keadaan sosial ekonomi masyarakat dunia. Ketika masyarakat harus melakukan jaga jarak, tinggal di rumah, bekerja atau belajar di rumah, beribadah di rumah, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun setiap saat dan aktivitas lain yang harus sesuai protokol kesehatan.
Bagaimana para sastrawan Jawa di Kabupaten Bantul memandang, merasakan, dan berupaya bangkit membantu menanggulangi penularan Covid-19 ?. Melalui karyanya yang terkumpul dalam antologi sastra Jawa ‘Lumawan Corona’ dapat diketahui atau dibaca bagaimana para sastrawan tersebut merasakan, melawan, memberikan semangat, doa, inspirasi juga motivasi kepada masyarakat untuk bisa mengatasi virus Corona tersebut.
Menurut Ketua Paguyuban Satrawan Jawa Bantul (PSJB) 'Paramarta' Bambang Nugroho antologi sastra budaya Jawa ‘Lumawan Corona’, karya para sastrawan/penulis sastra Jawa Bantul yang tergabung dalam PSJB ‘Paramarta’ ini berisi geguritan, macapat serta cerita cekak dengan pengantar Prof. DR. Suwardi Endraswara, M.Hum, ilustrasi cover Banuarli Ambardi, kata pembuka Bambang Nugroho dan editor Ardini Pangastuti bersama Sri Wijayati.
"Antologi itu segera terbit di akhir bulan Juni 2020. Ada 30 sastrawan/penulis Bantul yang karyanya mewarnai antologi tersebut," kata Bambang Nugroho, Kamis (18/7/2020).
Ke-30 sastrawan/penulis tersebut adalah : Anwar Wiyadi, Ardini Pangastuti, Bambang Nugroho, Banuarli Ambardi, Budi Siswanto, Ch Sri Purwanti, Dalle Dalminto, Daru Maheldaswara, Hidratmoko Andritamtomo, Kartika, Ki juru Bangunjiwo, Lutfianto, Margareth Widhy Pratiwi, Marsidi, Nur Iswantara, Nursisto, RND Krisnawati, Sarehatmaja, Sofa Unnafis, Sri Wijayati, sSWe Sidi, Sudarwati, Sunawi, Suprihatin Miharja, Suprihatin Trisnodiharjo, Supriyadi Sapta Atmaja, Suwandi Suryakusuma, Suwardi Endraswara, Suyati dan Umi Kuntari. (War)