LEBIH dari 80 gambar dokumenter tradisi wayang kulit di Asia Tenggara bakal dipamerkan di Galeri RJ Katamsi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Puluhan karya fotografi itu merupakan dokumentasi fotografer asal Australia, Constantine Korsovitis.
Baca Juga:Â Dalang Perempuan Purworejo Dapat Kehormatan Pentas di Hadapan Presiden
Masing-masing negara pasti memiliki karakteristik budaya yang berbeda, namun demikian, negara masih memiliki persamaan karakterikstik agama, bahasa dan ras.
Dari beberapa kesamaan tersebut, wayang adalah suara tunggal dan benang merah yang dapat menyatukan negara-negara tersebut dengan penggunaan epos Hindu Ramayana dan Mahabharata sebagai sumber ceritanya.
"Mengusung tema A Life in Shadows mengeksplorasi nuansa, nilai tradisi, dan kecanggihan teater bayangan atau wayang di Asia Tenggara, khususnya Thailand, Malaysia, Indonesia dan Kamboja, serta orang-orang yang memainkannya," kata artis pameran Constantine Korsovitis asal Australia dalam keterangannya yang diterima KRJOGJA.com, Jum'at (06/09/2019).
Tujuan dari pameran tersebut adalah untuk melampaui dokumentasi dan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi seni tradisional di wilayah Asia Tenggara dan di seluruh dunia.