TANJUNGPINANG, KRJOGJA.com - Mengelilingi Pulau Penyengat Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tidak akan ada habisnya disuguhi warisan budaya khas Melayu. Karena pernah menjadi pusat pemerintahan di negeri Melayu Riau, tidak heran banyak dijumpai peninggalan sejarahnya.
Termasuk, sejumlah pemimpin Riau ketika itu banyak yang dimakamkan di pulau yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Salah satunya makam Raja Abdurrahman, Yang Dipertuan Muda (YDM) Riau VII (1832-1844). Setelah meninggal, Raja Abdurrahman juga dikenal dengan Marhum Kampung Bulang. Makam tersebut dikelilingi tembok yang dihiasi dengan ukiran.
"Beliau berwasiat makamnya tidak mau dibuat megah. Inginnya sederhana, cukup dengan nisan tanpa atap," tutur Pandi, juru pelihara makam tersebut.
Keberadaan makam Raja Abdurrahman berada di dekat gudang mesiu serta terletak di lereng bukit kursi yang menjadi benteng pertahanan Kerajaan Melayu saat itu. Terdapat 50 makam di sekeliling pusara Raja Abdurrahman, baik di dalam maupun di luar tembok makam.
"Makam ini menjadi satu-satunya pusara yang tidak beratap dan lantai juga bukan keramik. Namun demikian tidak mengurangi keagungan Raja Abdurrahman yang memiliki jasa besar bagi Kasultanan Melayu Riau di masa itu," tukas Pandi. (Feb)