24 Jam Menari Non Stop, Libatkan 3.760 Seniman

Photo Author
- Selasa, 25 April 2017 | 14:51 WIB

SOLO,KRJOGJA.com - Tak kurang dari 3.760 seniman yang tergabung dalam 182 grup tari dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari kalangan anak-anak hingga berkelas empu, meramaikan event 24 Jam Menari dalam rangkaian peringatan World Dance Day, Sabtu (29/4/2017) depan. Tak kurang tiga kelompok tari penyandang disabilitas, juga ikut tampil, menyemarakkan agenda tahunan yang digelar di sejumlah titik kawasan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo ini.

Ketua Panitia 24 Jam Menari, Wahyudianto, kepada wartawan, di kampus ISI Kentingan, Selasa (25/4/2017) mengungkapkan, kesertaan tiga kelompok tari penyandang disabilitas tersebut, memunculkan fenomena baru, sebab selama ini dunia tari identik dengan keindahan olah tubuh. Karenanya, seniman tari penyandang disabilitas ini diberikan keistimawaan dalam seluruh rangakaian pemanggungan yang berlangsung selama 24 jam non stop, baik dari sisi lokasi maupun pilihan waktu pementasan.

Sejak diselenggarakan kali pertama 11 tahun silam, event 24 Jam Menari nonstop, dalam perkembangan terakhir mampu memicu spirit kalangan seniman tari berperan serta dengan biaya mandiri. Jumlah pendaftar semakin membludag, jelasnya, hanya saja panitia tak dapat mengakomodasikan keseluruhan, karena keterbatasan durasi pentas yang hanya selama 24 jam. "Jika diakumulasikan, durasi pentas dari  182 grup tari ini mencapai 57 jam, sehingga untuk memenuhi kuota 24 jam, beberapa grup berpentas dalam waktu bersamaan pada panggng berbeda," ungkapnya.

Selain menampilkan 3.760 seniman tari yang berpentas secara bergantian sesuai jadwal masing-masing, tercatat pula tiga orang penari yang akan berolah tubuh secara terus menerus selama 24 jam, mulai sabt (29/4/2017) pukul 06.00 hingga Minggu (30/4/2017) pukul 06.00. Penari 24 jam nonstop tersebut, masing-masing Danang Pamungkas (Solo), Anter Asmorotedjo (Yogyakarta), serta Asep Sulaeman (Bandung).

Di sisi lain, Rektor ISI Solo, Priof Dr Sri Rochana Widyastutieningrum, mengapresiasi animo kalangan seniman tari ikut ambil bagian dalam 24 Jam Menari. Berbeda dari kepesertaan pada event serupa tahun-tahun sebelumnya, kali ini panitia membuka ruang seluas-luasnya kepada kalangan penari tanpa membedakan latar belakang apapun, termasuk kadar kesenimanan. Bahkan kalangan anak-anak, juga diberikan ruang ikut berkiprah. "Ini sesuai dengan tema sentral bertajuk 'migrasi tubuh' yang menyiratkan sebuah proses kesenimanan berbasis tubuh," jelasnya.

Dijadwalkan, event 24 Jam Menari ini akan ditutup dengan orasi kebudayaan yang akan disampaikan Romo Muji Sutrisno pada Minggu (30/4/2017) pukul 06.00. Orasi kebudayaan pada penghujung acara, menurutnya, sebagai tradisi tersendiri dalam event 24 Jam Menari, dan diharapkan menjadi pemicu spirit kalangan pelaku seni menapaki waktu-waktu berikutnya.(Hut)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X