YOGYA, KRJOGJA.com - Bagi sastrawan Seno Gumira Ajidarma, foto bukanlah gambar biasa.
"Ia bermakna. Keberagaman makna itulah yang membuat foto itu menjadi berarti," terangnya dalam diskusi bukunya yang berjudul 'Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek: Perbincangan tentang Ada'.
Diskusi dan Couching Clinc Fotografi tersebut diselenggarakan Penerbit Galangpress bertempat di Auditorium IFI/ LIP, Kamis (9/03/2017).
Lebih lanjut Seno menuturkan bahwa makna sebuah foto amat bergantung pada siapa yang memandang foto tersebut. "Kalau kita lihat foto bagus itu bukan karena fotografernya, tapi kita sendiri yang mengartikannya bermakna, " tutur Rektor Institus Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
Selain itu, ia beranggapan bahwa eksistensi sebuah foto tidak dapat lepas dari judul dan keterangan yang mengikutinya. Di salah satu fotonya ia memberi judul 'Sandal-Sandal Peran Figuran'.
"Saya ingin menjelaskan bahwa foto itu saya ambil di luar studio film. Mungkin kalau penonton tidak membaca judulnya akan dikira sandal biasa saja," terangnya sembari menunjuk foto karyanya. (Mg-22)
