MAGELANG (KRjogja.com) - Kultur seni di kota Magelang yang masih dirasa kurang menyatu membuat muda-mudinya berupaya untuk menciptakan wadah-wadah berkesenian baru. Salah satunya, lewat pameran seni rupa bertajuk Rebuild the Diversity yang dibuka pada Sabtu (23/7/2016).
Pameran yang berhasil diselenggarakan secara kolektif itu memamerkan 25 karya dari 14 perupa, diantaranya Gindring Waste, Isnain Bahar S, Fany Sejati, Agil Gyong, Ozzie Syahputra, Bayorz, Ajik Paindog, Agung Muliana, Doni Dermawan, Roy Adhitya, Yahya DK, Raka Adityama, Andika John M, dan DYBS. Â
Kary Yusuf, penulis yang menyusun pameran ini menjelaskan kepada Krjogja.com tentang upaya menyatukan aliran-aliran seni rupa yang berbeda dalam satu wadah. Menurutnya, scene berkesenian di Magelang belum terbangun dan karenanya untuk bisa membangunkannya perlu usaha bersama dari banyak pihak.Â
"Di Magelang, kebanyakan seniman berkumpul hanya dengan yang sealiran. Mereka terkesan ekslusif, lewat ini, harapannya seniman bisa melek, untuk bisa membangun scene seni di kota ini, harus guyub dulu," jelas Kary.
Pameran yang dibuka dengan penampilan musik dari band lokal Magelang seperti Kelelawar Bvjank, Konduktor Jahat dan juga Pukulan Celurit ini berhasil menarik banyak pengunjung yang antusias. Stand penjualan stiker dan zine pun dipadati oleh pengunjung yang mengapresiasi hasil karya para seniman.
Salah satu pengunjung asal Magelang, Hafid Kurnia, mengaku senang dengan acara ini. Sebagai mahasiswa yang berkuliah di luar kota, ia berharap acara seperti ini bisa semakin banyak. "Magelang diapit dua kota besar yang bisa dikatakan seninya maju. Miris ketika Magelang tidak mengikuti perkembangan itu," katanya.
Selama seminggu, pameran akan dilangsungkan di ruang pameran Rumahku Art Cafe di Jalan Puri Cendrawasih Kav.6, Magelang, Jawa Tengah. Pameran ini juga disertai tour dari perupa yang akan menjelaskan tentang karyanya. (Nanda Ghaida)