Kolaborasi Seni Batik Agnes Budhisurya, Fashion yang Padukan Tradisi dan Inovasi

Photo Author
- Selasa, 3 Oktober 2023 | 20:46 WIB
Peragaan busana batik karya Agnes Budhisurya yang berlangsung di gedung Sarinah Jakarta.  (Istimewa)
Peragaan busana batik karya Agnes Budhisurya yang berlangsung di gedung Sarinah Jakarta. (Istimewa)

Krjogja.com, JAKARTA - Memperingati Hari Batik Nasional, perancang busana Agnes Budhisurya menghadirkan sebuah pameran fashion yang memadukan tradisi dan inovasi di gedung Sarinah Jakarta, Senin 2 Oktober 2023.

Hal ini sekaligus untuk menghormati tradisi batik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).

Kurang lebih 30 hasil rancangan Agnes Budhisurya yang ditampilkan dalam event ini. Tanpa panggung, para model, sosialita berusia antara 40 hingga 80 tahun, berjalan dengan anggun di depan tatanan boneka manekin yang mengenakan gaun batik dalam berbagai rancangan.

Baca Juga: Pemerintah Pusat kucurkan DID sebesar 4 triliun ke daerah

Setiap langkah mereka seolah mengajak kita untuk merasakan kekayaan tradisi batik yang telah ditafsirkan kembali melalui mata seni Agnes Budhisurya. Namun, apa yang membuat koleksi ini begitu spesial di mata dunia saat memperingati Hari Batik?

Agnes Budhisurya, dengan kreativitasnya, memperkenalkan cara baru dalam merayakan batik. Dengan kebiasaannya yang unik untuk menggunting corak-corak batik dan menatanya kembali pada lembaran kain atau gaun, ia menciptakan sentuhan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

Corak batik yang telah digunting ini tidak hanya menjadi bagian dari gaun, tetapi juga diaplikasikan sebagai aksesori, seperti kalung atau corsage, menambah keanggunan dan kedalaman pada setiap rancangan.

Baca Juga: Turnamen Bola Voli Bromonilan Cup 3 Masuk Babak 16 Besar

Selain itu, Agnes Budhisurya juga memperkenalkan apa yang disebutnya sebagai "batik lukis". Dengan bantuan pengrajin batik dari Jogya, Sragen, dan Pekalongan, Agnes Budhisurya mengirimkan desain dan gambar keseluruhannya pada selembar kertas dengan skala 1:1.

Setelah proses canting selesai, kain tersebut dikembalikan ke Jakarta, di mana Agnes Budhisurya memberikan sentuhan akhir dengan pewarnaan menggunakan kuas lukis. Hasilnya adalah batik dengan warna yang bebas dan bergradasi, mencerminkan sentuhan spontan dan penuh perasaan dari sang perancang.

Baca Juga: Penguatan Literasi di Potorono Edu Park

Dalam acara ini, Agnes Budhisurya  tidak hanya menampilkan batik, tetapi juga memadupadankan batik dengan corak nusantara lainnya, menciptakan harmoni visual yang memukau.

Ia mengajak untuk menghargai tradisi, sambil tetap berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru, terutama saat merayakan Hari Batik Nasional. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X