Adriel Arizon Bawa 'Mo Cuishle' ke Jogja, Anak Muda dari Arsitek Pilih Jalan Hidup Seniman

Photo Author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 18:39 WIB
Adriel dan Novita saat berfoto di depan karyanya (Harminanto)
Adriel dan Novita saat berfoto di depan karyanya (Harminanto)



Krjogja.com - BANTUL - Seniman muda asal Jakarta Adriel Arizon (32) menggelar pameran tunggal bertajuk  'Mo Cuishle' di Galeri Lorong, berlokasikan Jl. Nitiprayan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul 25 Juni hingga 8 Juli. Menarik, seniman yang baru dua tahun terjun penuh ke dunia seni ini begitu produktif, menghasilkan 30 karya yang dipamerkan dalam empat bulan terakhir.

Mo Cuishle merupakan frasa yang diambil dari bahasa Irlandia, secara harafiah berarti ‘denyut nadiku’ atau panggilan ‘cintaku’. Pameran kali ini diceritakan Adriel merangkum kembali kreativitas yang tanpa henti berdenyut dan mengalir dalam nadinya  sebagaimana ia mengekspresikan cinta dalam bentuk visual sederhana.

Langkah untuk membuat pameran tunggal di Jogja sebagai belantara seni nasional, adalah sebuah keputusan yang berani namun juga strategis bagi Adriel. Ia ingin mendapatkan respon publik mengingat dirinya tidak pernah menyentuh pendidikan seni murni secara formal.

"Saya baru dua tahun ini menjadi seniman fulltime, karena sebelumnya saya berprofesi sebagai arsitek. Seni sebelumnya menjadi healing saya setelah selesai bekerja. Tapi kemudian, setelah saya ikut Art Jakarta dan lukisan saya terjual di sana. Saya yakin mengimani, menekuni full di dunia seni," ungkapnya ketika berbincang sesaat sebelum pembukaan pameran, Selasa (25/6/2024).

Menarik, selain karya di kanvas, Adriel juga menyematkan kreativitasnya di sepatu sneakers League dan keyboard Symbio. Alhasil karya seninya bisa diapresiasi dengan berbagai bentuk oleh pecinta seni.

"Kebetulan League yang merupakan brand asli Indonesia tertarik untuk berkolaborasi. Saya diberi kesempatan untuk mendesain sepatu. Akan diproduksi sekitar 200-300 pasang saja nanti," lanjutnya.

Karya Adriel menggambarkan perjuangan, keimanan dan rasa syukur yang disadarinya memiliki sentuhan romantis. Karya-karya dalam koleksi ‘Mo Cuishle’ bercirikan warna pastel yang manis dan lembut.

Ada 10 lukisan, karya Adriel yang bercerita tentang bagaimana ia berusaha memancarkan kebaikan dengan berbagai cara. Mulai dari kedisiplinan diri, pengorbanan, termasuk juga sisi gelap seperti kebohongan dan tipu daya.

Adriel mengaku bahwa ia terobsesi dengan pengembangan diri dan ia percaya bahwa seni itu istimewa karena hampir tidak ada batas dalam perkembangannya. "Seni adalah medium baginya sebagai manifestasi dari janji seolah-olah ia sedang menyelipkan motto menjadi sebuah lukisan. Beberapa dari lukisan saya adalah potret diri saya sendiri, namun sebagian besar lukisan saya bercerita tentang proyeksi keinginan atau cita-cita di masa depan," tandasnya.

Kontemplasi Adriel menjadi seniman pun berjalan dengan cukup menarik, karena ia punya disiplin sebagai arsitek dengan proyek yang dikerjakan dipadu citarasa seni. Alhasil ia bisa berkarya secara disiplin, membuatnya bisa lebih tertata ketika berrelasi dengan orang lain termasuk pecinta karyanya.

Hal ini juga yang membuat Marian Novita Riatno dari NR Management menggandengnya untuk berpameran di Jogja. Novita melihat Adriel sebagai seniman muda, progresif dan punya komitmen untuk berkarya di belantara seni yang kini menjadi industri.

"Karya Adriel ini menarik, dia berkarya sebagai arsitek lalu masuk ke dunia seni. Dia berani berseni rupa, keputusan besar untuk masuk. Di Art Jakarta 2022, dua karyanya sold out. Itu juga yang membuat dia terjun ke dunia ini. Dia disiplin, punya studio yang menjadi cerminan seniman bagaimana seniman berkarya menurut saya. Mengapa tidak kita bawa ke Jogja, sekaligus memeriahkan Lebaran seni di Jogja," tandas dia. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X