KRjogja.com - Laku Art Lab menggelar kegiatan ruang riuh : parade mini tari dengan tema "laku hayu". Kegiatan tersebut dilaksanakan 31 Agustus 2024 di Balai Budaya Minomartani, Sleman. Kegiatan tersebut sebagai ruang para pelaku seni bisa mempresentasikan karyanya.
"Ruang riuh memiliki makna pertunjukan pada kegiatan ini sebagai perantara agar terciptanya ruang diskusi bagi para seniman dan para penonton, karena menurut saya seniman tidak lebih pintar dari orang yang sedang menonton", ungkap Taufiqur Rohman selaku Founder Laku Art Lab, Sabtu (31/08).
Taufiq mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem dan ruang diskusi terkait seni, sehingga banyak prespektif yang masuk dari ruang diskusi, karena tema kegiatan ini laku hayu lebih kepada memandang seorang perempuan dan ketika berbicara perempuan tidak akan ada habisnya.
"Kegiatan ini diawali dengan penampilan penari dari Nalitari, dimana penarinya ada orang berkebutuhan khusus dan dilanjutkan parade mini tari dengan 5 koreografer yang mempresentasikan karya dari prespektif perempuan dan dilanjutkan dengan ruang diskusi", katanya.
"Harapannya kita lebih bijak dalam melihat perkembangan pertunjukan kesenian, dan diharapkan lewat seni penonton lebih kritis dalam menyampaikan pendapat gagasan dan isu", lanjutnya.
Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Indra Fibiona menambahkan, kegiatan ini mengangkat tema laku hayu memiliki makna yang menggambarkan kecantikan, keanggunan, keindahan, kemandirian, dan kerja keras sehingga akan ada nilai-nilai positif dalam kegiatan ini.
"Saya berharap para penonton dapat menangkap secara langsung nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukkan sehingga bisa menjadi sebuah tuntunan", pungkasnya.(*-1)