KRJogja.com – Setelah hampir lima dasawarsa berdiri, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) terus dan menyempurnakan peran di tengah masyarakat. Tahun ini, PSBK menandai langkah sebagai pusat seni berbasis tempat (venue based art center) yang menjadi kelanjutan dari roadmap lembaga untuk melanjutkan visi pendiri PSBK, Bagong Kussudiardja.
Memulai acara wiwitan Gugus Bagong, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) meluncurkan wajah baru sebagai pusat seni berbasis tempat dengan meresmikan penataan kawasan PSBK oleh Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono pada Sabtu (12/10) malam.
Basuki Hadimuljono sempat berkelakar bahwa ini merupakan pertama kalinya dia menandatangani prasasti dari proyek PUPR. Pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono mengatakan melalui revitalisasi ini, PSBK kini memiliki pendopo dan gedung kesenian yang representative sehingga dapat mendukung lahirnya karya – karya seni yang berkualitas.
“Saya berharap bangunan ini dapat terus dimanfaatkan sebaik – baiknya untuk kepentingan masyarakat seni dalam waktu yang lama,”ungkapnya.
Acara peresmian diawali dengan peninjauan kawasan revitalisasi PSBK yaitu Gedung Sanggit, Pendopo Ratu Kidul, Gedung Layang – layang, dan Panggung Diponegoro. Pak Bas beserta tamu undangan juga mengunjungi pameran arsip “Enam Bulan dan Sekian Pertemuan” di Damarwulan.
Acara malam itu berlangsung meriah, para tamu undangan disuguhkan dengan penampilan tari Wira Pertiwi karya Bagong Kussudiardja yang kemudian tarian tersebut disematkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
Penampilan Kua Etnika dan Orkes Sinten Remen yang berkolaborasi dengan Soimah menambah keceriaan malam itu, terlebih ketika Pak Bas juga turut serta tampil memainkan drum dengan membawakan lagu Kopi Dangdut, dan Koyo Jogja Istimewa, dan ditutup dengan lagu Terajana yang dinyanyikan oleh Pak Bas dan Soimah diiringi dengan ORKES Sinten Remen.
Melalui konsep pengelolaan venue based art center, PSBK berupaya untuk mengedepankan konsep Gallery, Library, Archive, and Museum (GLAM) dalam pengelolaan program-program keseniannya. Dengan tak hanya fokus pada lokakarya seni, melainkan juga pada pengelolaan galeri seni yang profesional, perpustakaan, pusat arsip, serta museum karya seni.
PSBK menjadi ruang strategis, tidak hanya bagi seniman untuk berkarya, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat umum. Saat ini terdapat empat kelompok seniman yang bermukim di PSBK yaitu Pusat Latihan Tari (PLT) Bagong Kussudiardja, Teater Gandrik, KuaEtnika, dan ORKES Sinten Remen. (KN)