KRJogja.com, YOGYAKARTA – Teater Opera Anak bertajuk 'Rahasia Yoke' produksi Lembaga Seni dan Sastra (LSS) Reboeng Jakarta, sukses mencuri perhatian publik dengan pertunjukan musikal yang penuh komedi situasi di IFI Lembaga Indonesia Prancis (LIP) Sagan, Yogyakarta, Sabtu (16/11/2024) malam. Pentas ini menjadi bukti bahwa seni pertunjukan anak-anak dapat dikemas secara kreatif, mendidik, sekaligus menghibur.
Disutradarai oleh Ana Ratri, pementasan ini melibatkan kolaborasi apik antara Sanggar Anak Parade Senja, Studio Omah Cangkem Mataraman (OCM) pimpinan Pardiman Djoyonegoro, serta aktor teater dan pantomim Yogyakarta, Ende Riza. Sekitar 30 anak tampil memeriahkan panggung dengan drama musikal yang mengisahkan kehidupan *kangguru Papua*, salah satu hewan khas Indonesia yang jarang diketahui oleh masyarakat luas.
Drama *Rahasia Yoke* diadaptasi dari buku cerita anak karya Nana Ernawati. Buku ini menyampaikan pesan penting bahwa kangguru bukan hanya hewan ikonik Australia, tetapi juga ditemukan di Papua. Melalui kolaborasi dengan penulis Agus Istiyanto, yang memahami seluk-beluk kehidupan hewan khas Papua, Nana ingin memperkenalkan keunikan fauna Indonesia kepada generasi muda.
“Kami ingin anak-anak tahu bahwa Papua memiliki kekayaan fauna yang unik, termasuk kangguru Papua. Semoga cerita ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga pelajaran tentang cinta lingkungan,” ujar Nana Ernawati.
Ana Ratri, sang sutradara, menuturkan bahwa proses latihan memakan waktu sekitar tiga bulan, dengan intensitas yang meningkat menjelang pentas. Semangat anak-anak menjadi kunci kesuksesan pertunjukan ini. “Anak-anak memberikan kejutan dengan improvisasi spontan yang membuat suasana panggung hidup. Mereka bermain dengan riang gembira, sesuai dengan nuansa cerita,” kata Ana.
Tata artistik oleh Yose Sulawu dan Adi Wijaya Cs juga berperan besar dalam menciptakan suasana panggung yang mendukung. Elemen multimedia yang digunakan memperkuat visualisasi adegan, menambah daya tarik pertunjukan.
Pardiman Djoyonegoro, pengamat seni teater Yogyakarta, memuji kreativitas anak-anak dalam pementasan ini. “Teater *Rahasia Yoke* bukan hanya menghibur, tetapi juga sarat komedi situasi yang menyegarkan. Anak-anak tampil natural dan semangat di atas panggung, menciptakan suasana yang menghibur penonton,” jelasnya.
Selain menghibur, *Rahasia Yoke* juga membawa pesan penting tentang pelestarian lingkungan. Isu kerusakan habitat dan keanekaragaman hayati menjadi refleksi mendalam yang disampaikan dengan cara yang ringan dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Sebagai bagian dari program tahunan LSS Reboeng, pertunjukan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sanggar-sanggar seni lainnya untuk mengemas cerita lokal dengan sentuhan global.
Rahasia Yoke membuktikan bahwa seni pertunjukan bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya yang efektif. *(Khocil Birawa)*