Menteri Kebudayaan Tegaskan Kolintang Harus Terus Hidup, Berkembang, Dipelajari Generasi Mendatang

Photo Author
- Minggu, 1 Desember 2024 | 13:40 WIB
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri kegiatan Kolintang  Expo 2024 dengan dengan tema 'Kolintang Goes To UNESCO, Satu Hati Satu Rasa' (Rini Suryati)
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri kegiatan Kolintang Expo 2024 dengan dengan tema 'Kolintang Goes To UNESCO, Satu Hati Satu Rasa' (Rini Suryati)

KRJogja.com - JAKARTA – Kata Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, kolintang harus terus hidup, berkembang, dan dipelajari oleh generasi-generasi mendatang. Hal ini dikatakan Menbud saat menghadiri kegiatan Kolintang Expo 2024 dengan dengan tema “Kolintang Goes To UNESCO, Satu Hati Satu Rasa” yang merupakan inisiasi oleh Persatuan Insan Kolintang Indonesia (PINKAN) dan Ikatan Pelatih Musik Kolintang Jabodetabek (IPMKJ) yang dilaksanakan pada 29-30 November 2024. Di Jakarta.

Dalam sambutannya Fadli Zon memberikan apresiasi yang tinggi terhadap PINKAN dan IPMKJ yang telah memainkan peran luar biasa dalam menjaga keberlanjutan
dan memajukan Kolintang, serta mengakui kontribusinya dalam menjadikan kulintang sebagai simbol kreativitas dan harmoni yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat.

Menteri Fadli Zon menyatakan, “Berkat dedikasi dan kerja keras Bapak dan Ibu, kolintang kini tidak hanya dikenal sebagai alat musik tradisional, tetapi juga sebagai simbol kreativitas dan harmoni yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan dikenal dunia."

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan juga menegaskan bahwa Indonesia, sebagai bangsa yang sangat beragam, dianugerahi ribuan tradisi, bahasa daerah, seni tari, musik, hingga ritual adat yang mencerminkan kebhinekaan dan menjadi kekuatan bangsa.

Kolintang, lanjutnya, merupakan salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang kini semakin dikenal di dunia internasional. Menteri Fadli Zon mengungkapkan bahwa kolintang, bersama dengan kebaya dan reog Ponorogo, akan menjadi Warisan Budaya TakBenda (WBTb) Indonesia yang ke-14, 15, dan
16 yang diakui oleh UNESCO dalam sidang ke-19 The Intangible Cultural Heritage di Paraguay.

“Tentu saja, ini adalah penghargaan yang sangat penting, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia,” ungkapnya.


Pengakuan UNESCO juga membawa tanggung jawab besar. “Sebagai Warisan Budaya Takbenda, Kolintang harus terus hidup, berkembang, dan dipelajari oleh generasi-generasi mendatang. Kita semua memiliki peran untuk memastikan bahwa tradisi ini tetap diteruskan, baik melalui pendidikan, pertunjukan,
maupun pelestarian teknik-teknik pembuatannya,” ungkapnya.

Kolintang Expo 2024 yang digelar di Jakarta merupakan bukti komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni kolintang.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan keindahan Kolintang, tetapi juga komitmen dari masyarakat untuk mengembangkan budaya. Ini harus diteruskan ke generasi berikutnya.

Menteri Kebudayaan juga berharap bahwa ke depannya kolaborasi ini dapat terwujud di dunia internasional melalui jembatan diplomasi budaya. “Kementerian Kebudayaan siap mendukung dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pemajuan, pengembangan, dan pembinaan kebudayaan, serta ekosistem kebudayaan yang inklusif,” tegas Menteri Kebudayaan. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X