KRJogja.com - YOGYA - Komunitas seni Asitantra kembali menghadirkan suguhan istimewa melalui pementasan seni tradisional bertajuk “Ampak-ampak Ing Panolan: Misteri Bengawan Sore”, yang digelar di Ndalem Sekar Wangi Resto, Jalan Wates km 6 Yogya, Jumat (13/12) malam.
Pentas ini menggabungkan seni Kwari/Ketoprak Wayang dan tari tradisional yang memukau penonton dengan cerita penuh misteri yang sarat nilai budaya Jawa.
Baca Juga: Tips Aman Berkendara Saat Liburan ala Honda Istimewa Jogja
Dengan latar cerita "Panolan" di tepian Bengawan, pertunjukan ini mengisahkan konflik antara manusia, alam, dan kekuatan gaib yang membentuk harmoni kehidupan.
Dalam acara tersebut, Asitantra menghadirkan kolaborasi apik antara dalang, penari, dan pemain musik tradisional. Alur cerita diperkaya dengan dialog penuh makna yang menyentuh isu-isu kehidupan manusia serta menjaga keseimbangan dengan alam.
Tarian yang ditampilkan pun menggambarkan keanggunan dan dinamika cerita, sehingga membawa penonton hanyut dalam suasana magis.
Baca Juga: Direct Train Jakarta Yogya Diminati Penumpang, Bakal Terus Ada?
Sutradara pementasan Nano Asmorondono, menjelaskan, bahwa konsep “Ampak-ampak Ing Panolan” bertujuan menghidupkan kembali seni tradisional Jawa agar tetap relevan di tengah arus modernitas.
“Kami ingin memperkenalkan kembali warisan budaya ini kepada generasi muda dengan kemasan yang menarik dan tetap setia pada nilai-nilai aslinya,” ujarnya.
Penonton yang hadir terlihat antusias menyaksikan pertunjukan ini. Selain warga lokal, beberapa wisatawan juga tampak terpukau oleh keindahan seni tradisional Jawa yang dihidangkan. Acara ini menjadi bukti bahwa seni tradisional tetap memiliki tempat di hati masyarakat.
Ndalem Sekar Wangi Resto sebagai lokasi acara juga menambah nuansa khas Jawa, dengan dekorasi klasik dan atmosfer budaya yang mendukung tema pementasan.
Penonton pun menikmati pertunjukan sambil menikmati sajian kuliner tradisional khas Jawa yang tersedia di lokasi. Pentas seni ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara melestarikan budaya Jawa dan memperkenalkannya ke kancah yang lebih luas.
Asitantra pun berkomitmen untuk terus menggelar acara serupa di masa mendatang. (Rar)